Bupati Didimus Ungkap Penyebab Teror KKB di Yahukimo

oleh -2372 Dilihat
Bupati Kabupaten Yahukimo, Didimus Yahuli/ ist

Dekai, Topikpapua.com, – Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, menduga salah satu alasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berulah di wilayahnya adalah karena keberadaan areal penambangan emas ilegal di Distrik Seradala.

Karenanya, ia berencana segera menutup areal tersebut.

Baca Juga : Mantan Anggota TNI Tokoh di Balik Teror KKB di Yahukimo

“Itu betul sekali tadi kami sudah putuskan akan menutup sampai batas waktu yang tidak kami tentukan sambil membenahi keadaan di dalam,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (25/08/21).

Didimus mengaku telah dapat informasi bila beberapa KKB yang berasal dari Kabupaten Nduga, datang ke Yahukimo karena adanya daya tarik tambang.

Baca Juga : Evakuasi 11 Karyawan PT. Indo Papua, 4 Anggota Satgas Nemangkawi Terluka

“Jadi (penambangan ilegal) itu sumber masalah juga, tapi kita harus mengerti kondisi Papua akhir-akhir ini, teman-teman saudara di Nduga mungkin karena terdesak oleh aparat atau apa mereka bergeser ke sini, tapi ada juga yang lain karena pertambangan, kami sudah kasih tahu Kapolres dan Dandim untuk analisa,” kata dia.

Namun ia juga menyadari bila tidak mudah menutup aktifitas penambangan emas ilegal di Seradala.

Baca Juga : KKB di Yahukimo Bunuh dan Bakar Dua Warga Sipil

Didimus memandang perlu ada peraturan daerah untuk mengakomodir rencana tersebut.

“Untuk benahi itu butuh satu atau dua bulan kita akan hentikan karena itu satu daya tarik orang mau ke sini,” kata Didimus.

Dalam waktu dua minggu terakhir, KKB kerap melakukan aksi kriminal bersenjata di wikayah Distrik Dekai.

Baca Juga : KKB di Yahukimo Beraksi, Bakar 3 Rumah Hingga Kontak Tembak dengan Aparat

Akibat aksi KKB, selama Agustus 2021 sudah ada tiga korban tewas dan beberapa rumah dibakar.

Satgas Nemangkawi menyebut para pelaku merupakan KKB yang didalamnya diaktori oleh Tenius Gwijangge, Senat Soll dan Temianus Magayang. (Redaksi Topik)

No More Posts Available.

No more pages to load.