Tayang 20 Juni 2024, Film LAFRAN Tanamkan Nilai Keislaman dan Keindonesiaan

oleh

Jayapura, Topikpapua.com, –Majelis Nasional Keluarga Besar Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) menggelar penayangan khusus atau special screening film LAFRAN di XXI Kota Jayapura, Jumat (31/5/2024).

Acara tersebut dihadiri Korpres MN KAHMI Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan keluarga besar HMI di Jayapura. Hadir pula tokoh Muslim Thaha Al Hamid, Ketua Umum Majelis Muslim Papua (MMP) Robby Arobi Aituaraw, serta tiga Anggota DPRD Kota Jayapura yakni Anto Rante, Thresia Tobi, dan Ismail Bepa.

Film LAFRAN dapat tayang di bioskop berkat kolaborasi MN KAHMI, Reborn Initiative dan Radepa Studio ini. Film LAFRAN akan resmi tayang di bioskop pada 20 Juni 2024.

Koordinator Presidium MN KAHMI Ahmad Doli Kurnia Tandjung saat Special Screening film LAFRAN mengatakan, film ini memantik kebanggan menjadi bagian dari keluarga besar HMI.

“Kita yang di alumni HMI yang sekarang kami kalau nonton film ini, mengulangi memori kita, mengembalikan apa yang pernah kita dapatkan dan meyakinkan kita, bahwa kita tidak menyesal menjadi bagian dari keluarga besar HMI, keluarga organisasi pejuang,” kata Doli.

Doli berharap, film LAFRAN dapat meningkatkan semangat perjuangan bagi mahasiswa dan pengurus HMI di semua struktural. “Level berikutnya bagi adik-adik mahasiswa, bagi pengurus HMI cabang komisariat sampai segala macam. Kalau habis nonton film ini, harusnya menjadi keras perjuangannya tambah semangat,” tutur dia.

Selain itu, Ketua Komisi II DPR RI ini mengaku bersyukur, dalam special screening film LAFRAN juga ditonton anak-anak. Sebab, kata di, film LAFRAN, bisa menginspirasi dan memotivasi generasi muda untuk menjadi tokoh pejuang Islam dan bangsa.

“Level berikutnya masyarakat umum. Saya senang saat nobar film, ada yang bawa anak-anak. Insyaallah anak-anak kita dari kecil nonton film ini InsyaAllah jadi pejuang Islam, pejuang bangsa dan negara,” kata Doli.

Doli juga menegaskan bahwa penting bagi semua kalangan, terutama mahasiswa dan pelajar SMA, untuk menonton film LAFRAN. “Untuk apa? untuk menanamkan nilai keindonesiaan mereka dan keyakinan apapun agamanya,” tutur Doli.

Karena itu, ia mengajak keluarga besar HMI untuk menyukseskan film LAFRAN agar banyak ditonton semua masyarakat Indonesia. Ia menargetkan jumlah penonton 35 ribu orang sebelum penayangan resmi pada 20 Juni 2024 mendatang.

“Mari kita sukseskan. Jadi kami punya target, kalau misalnya 35 kota 1.000 (orang penonton), mudah-mudahan  35.000 (orang), karena rencananya tayang nanti 20 Juni. Jadi saya bilang, sampai sebelum 20 Juni, ini masih eksklusif keluarga besar HMI untuk menonton film LAFRAN,” kata Doli.

Secara terpisah, Eksekutif Produser Film LAFRAN Muhammad Arief Rosyid Hasan menyebut, pembuatan film Lafran ini berawal dari inisiatif Ketua Dewan Penasehat KAHMI yang juga sebagai Eksekutif Produser Film LAFRAN, Akbar Tanjung. Film ini diharapkan menjadi medium untuk menyebarkan tentang pentingnya peran HMI dan organ-organ pendukungnya.

“Ini dari gagasan Bang Akbar Tanjung, tentang pentingnya peran HMI dan organ-organ pendukungnya. Gagasan beliau kembali memperjuangkan cita-cita dan gagasan Lafran Pane tentang keindonesiaan yang menyatukan. Film LAFRAN ini menjadi ‘pemanggil’ untuk semua yang pernah merasa sebagai kader HMI, datang dan menyaksikan film LAFRAN ini,” kata Arief.

Lanjut Arief, film LAFRAN bukan hanya tontonan, tetapi merupakan sebuah refleksi tentang makna kemerdekaan, pentingnya nilai-nilai keislaman dan semangat juang pemuda dalam membangun bangsa yang bisa menjadi contoh bagi generasi muda.

Selain itu, Ketua Umum PB HMI periode 2013-2015 ini, menuturkan melalui film LAFRAN, alumni HMI diingatkan kembali akan komitmen mereka untuk terus berkarya dan mengabdi kepada bangsa dan negara.

“Semangat Lafran Pane harus terus dilestarikan dan nilai-nilai luhur HMI juga harus terus ditanamkan kepada generasi muda,” papar Arief.

Sebelumnya, Majelis Nasional Korps Alumni HMI (MN KAHMI) juga menggelar Special Screening film LAFRAN di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (27/5).

Tentang Film LAFRAN

Film LAFRAN adalah film biopik tentang pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang juga Pahlawan Nasional, Lafran Pane. Pada film ini, sosok Lafran diperankan oleh aktor muda berbakat Dimas Anggara.

Lafran dikisahkan tumbuh menjadi pemberontak dan pindah-pindah sekolah, bahkan sempat menjadi petinju jalanan. Sementara abangnya, pujangga Sanusi Pane (Aryo Wahab), dan Armijn Pane (Alfie Afandi), mendorong Lafran agar energinya disalurkan dalam bentuk karya.

Saat pendudukan Jepang, Lafran sempat ditahan karena membela para peternak sapi. Ia kemudian dibebaskan setelah ayahnya menebus dengan menyerahkan bus Sibual-buali kepada tentara Jepang. Semasa kuliah di Yogyakarta, Lafran gelisah melihat kaum muslim terpelajar yang terlalu larut dalam pemikiran sekular, dan melupakan ibadah.

Ia pun mendirikan HMI sebagai wadah untuk berjuang dalam bingkai keislaman dan keindonesiaan, serta nonpolitik. Didukung oleh kekasihnya, Dewi (diperankan Lala Karmela), ia pun merelakan HMI dipimpin mahasiswa yang bukan dari Sekolah Tinggi Islam (STI), sebelum kemudian meminta MS Mintaredja (Firandika) dari UGM untuk memimpin HMI.

Ucapan “Saya Lillahi Taala untuk Indonesia” dari Lafran Pane, sosok yang memiliki daya magis kuat, kini menjadi perekat kuat bagi organisasi yang dibentuknya, Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI). Sejak didirikan pada 1947, HMI telah menjelma menjadi organisasi mahasiswa Islam yang memberikan kontribusi besar dalam memperkuat fondasi keislaman dan keindonesiaan.

Selama 76 tahun, HMI telah menjadi penjaga dua nilai agung, yaitu nilai keumatan dan kebangsaan. Ini membuka jalan bagi terwujudnya Islam yang rahmatan lil ‘alamin, sebuah Islam yang ramah, toleran, dan menghargai persatuan serta perdamaian. (Redaksi Topik) 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.