Jayapura, Topikpapua.com,- Selama delapan bulan, Satuan Tugas Binmas Ops Rasaka Cartenz Polda Papua telah merintis Program Polisi Pi Ajar (Si Ipar). Program ini bertujuan untuk memajukan generasi muda melalui peningkatan kemampuan literasi.
Adapun implementasi program ini telah terlaksana di Kampung Kimipugi, Distrik Kigamani, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, pada Jumat (22/9/23).
Program Si Ipar mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat, dengan semangat tinggi anak-anak di Distrik Kigamani menjadi indikator kesuksesan program ini. Mereka kini menjadi binaan dari Satuan Tugas Binmas Ops Rasaka Cartenz 2023.
Salah satu cerita inspiratif berasal dari Since dan Oscar, dua anak berusia 6 tahun di Distrik Kigamani. Meskipun tidak memiliki akses formal ke pendidikan, hal tersebut tidak menghentikan semangat mereka untuk belajar. Selama tujuh bulan terakhir, Since dan Oscar telah mengikuti Program Si Ipar yang dipimpin oleh personel Binmas dengan tekun.
Mereka mulai dari dasar, belajar mengenal huruf abjad dan angka. Namun, dengan tekad dan usaha keras, kini mereka mampu menulis dan berhitung. Ini adalah bukti nyata bahwa Polri berhasil memberdayakan anak-anak di wilayah terpencil Papua.
Bripda Fadli Disastra, seorang pengajar dari Satuan Tugas Binmas Wilayah Dogiyai, mengungkapkan bahwa Since dan Oscar adalah contoh dari banyak murid yang memiliki semangat belajar yang luar biasa.
“Program Si Ipar akan terus berlanjut dengan harapan anak-anak di Distrik Kigamani menjadi terampil dalam membaca, menulis, dan berhitung,” ungkapnya.
Program ini tidak hanya berfungsi untuk memotivasi anak-anak dalam belajar dan mengisi waktu luang mereka, tetapi juga membangun hubungan yang erat antara anak-anak dan polisi.
“Kami berharap, melalui pelaksanaan rutin Program Si Ipar ini, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Dogiyai akan meningkat. Hal ini juga akan berdampak positif pada peningkatan kualitas generasi muda Papua yang cerdas,” tutur Bripda Fadli.
Program Si Ipar, yang dikelola oleh Satuan Tugas Binmas Ops Rasaka Cartenz, bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kabupaten Dogiyai pada tahun 2022 masih memiliki IPM yang rendah, yaitu di bawah 60, sehingga program ini menjadi sangat penting.
Kasatgas Humas Ops Rasaka Cartenz 2023, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, menegaskan bahwa Program Si Ipar yang dijalankan secara konsisten bertujuan untuk memacu semangat belajar anak-anak di wilayah tersebut, terutama yang belum mendapatkan akses pendidikan dengan optimal.
“Kami berharap bahwa melalui kegiatan ini, potensi dan kemajuan yang dimiliki oleh anak-anak dapat terstimulasi dengan baik, memberikan manfaat baik dalam kehidupan sehari-hari maupun masa depan mereka,” pungkas Kasatgas Humas.
Dengan semangat dan komitmen seperti ini, program Si Ipar terus menjadi harapan bagi anak-anak di wilayah Dogiyai untuk membangun masa depan yang lebih cerah. Program ini bukan hanya berupa pembelajaran, tetapi juga memperkuat hubungan positif antara polisi dan masyarakat setempat, menjadikannya langkah yang signifikan menuju pembangunan yang berkelanjutan di Papua Tengah. (Redaksi Topik)