Jayapura, Topikpapua.com, – Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw menegaskan bila pihaknya tak akan memberikan toleransi kepada siapa pun yang terlibat dalam aksi jual beli senjata api (Senpi) kepada pihak KKB di Papua.
Hal tersebut di tegaskan ‘Kaka Besar’ menanggapi tertangkapnya dua oknum anggota Polisi yang diduga terlibat jaringan penjualan senjata api ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, pada Minggu (21/02/21).
“Siapapun yang terlibat dalam jaringan jual beli senjata api dengan KKB, akan kami tindak dan kami tidak akan tebang pilih dalam pengungkapan kasus tersebut, “Unkap Kapolda Paulus kepada Pers, Senin (22/02/21).
Baca Juga : Dua Kali Lolos di Nabire, DPO Kasus Jual Beli Senpi Tertangkap di Jayapura
Menurutnya, di era teknologi seperti ini, pihaknya sudah melakukan upaya-upaya sedemikian rupa, “Jadi lambat atau cepat, oknum-oknum yang terlibat penjualan senjata pasti dapat lipat (tangkap),” ujar Paulus.
Tertangkapnya dua oknum polisi di Maluku, sambung Paulus, merupakan kerja bersama Satuan Tugas (Satgas) yang dibentuk untuk mengungkap jaringan tersebut.
Karenanya pengungkapan kasus tersebut akan terus dilakukan karena situasi keamanan di Papua tidak akan kondusif selama KKB mendapat pasokan senjata dan amunisinya.
Baca Juga : Grebek Transaksi Jual Beli Senpi, Polda Papua Bantah Anggotanya Terlibat
“Itu terus (dikejar), hasil itu juga dari pangungkapan Satgas kita. Rencana nanti ada pengungkapan kelompok Nabire, ada juga kelompok yang akan ke Sorong, lalu juga ke Ambon membawa senjata, itu sudah kita ikuti dan kami tidak akan ungkap di sini,” Bebernya.
Paulus memandang, oknum yang terlibat jaringann penjualan senjata kepada KKB, tidak pernah memikirkan dampak dari tindakannya.
“Oknum-oknum seperti ini untuk kepentingan sesaat mereka, mereka rela membuat kacau balau seperti ini, kami akan ungkap,” kata Paulus.
Sebelumnya, dua anggota Polri dari Polresta Ambon ditangkap setelah menjual senjata api beserta amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. (Redaksi Topik)