Jayapura, Topikpapua.com, – Mulai 04 Juli hingga 02 Agustus 2020 status penanganan pandemik covid-19 di kota Jayapura menjadi Transisi Darurat.
Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano mengatakan ada beberapa kebijakan yang diambil Pemkot Jayapura dalam masa transisi darurat, diantaranya membuka kembali tempat ibadah dengan protokol kesehatan yang ketat dan kembali di berlakukannya distribusi pajak.
“Mulai besok (04 Juli) hingga 02 agustus nanti status kita adalah transisi darurat, kita persiapkan diri untuk masuk new Normal, namun tetap berpatokan pada protokol kesehatan, “Kata walikota BTM kepada Pers usaimenggelar pertemuan dengan OPD dan tokoh agama serta ketua paguyuban di halaman kantor walikota jayapura, jumat (03/07/20).
Dijleaskna BTM, sapaan akrap walikota jayapura, Selama 4 bulan mulai Maret hingga Juni pajak dan distribusi di kota jayapura di bebaskan, dan mulai 1 juli 2020 diaktifkan kembali.
“ Tidak semua pajak dan distribusi aktif bulan Juli ini, ada beberapa tempat yang belum dipungut bayaran karena belum diijinkan buka, seperti tempat bermain anak (play stasion), bilyard, tempat hiburan malam (BAR) dan ini akan di atur dalam intruksi walikota no 8 tahun 2020, “Jelas BTM.
Kebijakan lainnya adalah terkait operasional perekonomian di kota jayapura yang sebelumnya di mulai sejak pukul 06.00 wit hingga pukul 17.00 wit akan di perpanjang satu jam hingga pukul 18.00 wit.
“Kita akan terus pantau tempat-tempat pusat perekonomian di kota jayapura, kalau di temukan ada yang tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti tidak menyiapkan tempat cuci tangan dan alat pengukur suhu maka akan di berikan sanksi berupa pencabutan surat ijin tempat usahanya,”Jelas Walikota BTM.
Walikota BTM juga menegaskan akan terus melakukan swiping masker bagi warga kota jayapura, “Kami juga masih akan terus melakukan operasi masker di kota jayapura, kalau selama ini masih bersifat peraturan walikota, maka dalam waktu dekat akan kami tingkatkan menjadi peraturan daerah (perda) kota jayapura, “Ungkapnya.
BTM mengaku langkah tersebut diambil agar pihaknya bisa melakukan tindakan hukum bagi OKB yang tidak mengindahkan protokol kesehatan.
“Mengapa ini saya lakukan…? karena ini menyangkut nyawa manusia dan bagi saya nyawa warga kota jayapura adalah prioritas utama, maka itu bagi warga kota agar taatipemerintah, karena pemerintah adalah wakil Allah di Dunia, “Katanya.
Dibidang kesehatan, kebijakan yang diambil pemkot Jayapura adalah berencana untuk mendatangkan satu unit alat PCR.
“Kami juga akan mengusulkan ke badan bencana nasional untuk pengadaan alat PCR khusus di gunakan oleh pemkot jayapura. Hal ini kita lakukan karena selama ini kami terkendala dengan lambatnya pemeriksaan swab dari hasil rapid massal kita, “Beber BTM.
BTM mengaku karena masalah kekurangan PCR sampel swab warga kota jayapura bisa mengantri di laboratorium hingga 1 bulan lamanya.
“Saya mendapat laporan ada sampel swab kita yang sampai 1 bulan baru hasilnya keluar, dan ini menjadi kendala kita untuk segera mengetahui status mereka yang di periksa, kasihan juga warga yang harus menunggu hingga 1 bulan, “jelasnya.
BTM juga menegaskan bila pihaknya akan terus melakukan rapid massal di kota jayapura.
“Hal ini agar kita bisa ketahui status warga kota jayapura sedini mungkin, sehinga kita juga bisa dengan cepat mengambil langkah penanganan, “ujar Walikota.
BTM juga meminta kepada semua tokoh agama dan ketua paguyuban yang ada di kota jayapura agar terus memberikan sosialisasi terkait protokol kesehatan covid-19.
“Kalau itu tidak kita lakukan, maka kita akan bertanggung jawab kepada Tuhan apabila ada umat dan warga kota jayapura yang tertular virus ini, “Tukasnya.
Lanjutnya, Buat para pemimpin umat beragama saya minta sampaikan hal ini dari mimbar-mimbar sehingga warga jemaat bisa mengerti dan ikut bertanggung jawab memutus mata rantai penyebaran virus ini.
“Kota ini adalah kota yang di berkati Tuhan, kota yang penuh dengan susu dan madu, dan semua orang dari segala suku dan agama ada di kota ini, kalau kita semua berdoa dan bergandengan tangan maka saya yakin dan percaya Tuhan akan dengar doa kita, “Pungkas Walikota BTM.
Hingga Jumat malam, berdasarkan data dari gugus tugas penanganan covid-19 kota Jayapura di laporkan jumlah komulatif pasien positif covid-19 di kota Jayapura sebanyak 1.033, dimana 671 pasien diantaranya saat ini sedang dalam perawatan, 352 pasien dinyatakan sembuh dan 10 pasien meninggal dunia. (Redaksi Topik)