Jayapura, Topikpapua.com, – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pusat meminta kepada KONI Papua untuk segera memfinalisasi cabang-cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
Hal tersebut terungkap dalam rapat anggota tahunan KONI Papua yang digelar di Sahid Hotel, selama dua hari, 1 Maret – 2 Maret 2019. Rapat tahunan ini digelar untuk membahas sejumlah hal penting dan finalisasi penetapan cabor sekaligus nomor-nomor yang akan dipertandingkan, pelaksanaan TC, baik di dalam atau di luar negeri. serta berapa honor yang diberikan kepada atlet-atlet PON nantinya.
Wakil Ketua KONI Pusat, Mayjen TNI Purn Suwarno mengatakan, masih banyak
masalah yang harus segera di benahi oleh KONI Papua jelang PON XX mendatang.
Hal yang paling mendasar menurut Suwarno adalah terkait jumlah Cabor yang akan
di pertandingkan pada PON XX mendatang.
“ Sebetulnya aturan di AD/RT sudah ada peratauran PON, sudah di putuskan disitu 2 tahun sebelum PON harus sudah di putuskan (jumlag cabor), nah awal nya kan ada 50 cabor, tapi ada usulan dari papua 38 cabor di tambah cabor eksebisi Jawa Barat sebanyak 12, sekaligus menampung keinginan pengprov papua, “ Jelas Suwarno kepada wartawan, Jumat (01/02/19) malam.
Suwarno mengaku bila sejak dua tahun lalu pihaknya telah mengeluarkan edaran dari SK KONI, bahwa setelah pelaksanaan pemilukada dan pelantikan Gubernur, KONI Papua harus memberikan tanggapan tentang keinginan mengurangi beberapa cabang olah raga.
“ landasan kita adalah kalau cabang-cabang olah raga itu tidak di pertandingkan di PON maka tidak di lakukan pembinaan oleh KONI di daerah lain, karena KONI-KONI di daerah itu punya keterbatasan berkaitan dengan penggunaan anggaran, “Beber nya.
Menurut Suwarno, ada komunikasi yang kurang tertata baik di dalam KONI Papua dengan Gubernur Papua terkait jumlah Cabor yang akan di pertandingkan.
“ Saya ada kekuatiran, bapak gubernur itu kurang mendapatkan informasi yang benar tentang cabang-cabang olah raga yang di kurangi itu memerlukan biaya yang sedemikian tinggi, paling venues yang berat adalah booling, kalau booling okelah kalau mau dikurangi ya tidak masalah, tetapi yang ada kaitannya dengan arung jeram, atlitnya kan tidak aneh-anah, tidak memerlukan akomondasi dan beberapa kebutuhan anggaran venues yang besar, kemudian koorpor, itu bola keranjang, Bola keranjang itu hanya membutuhkan lapangan 20 x 40 lapangan rumput dan atlitnya juga kan tidak banyak, Jelas Suwarno.
Selain itu Suwarno juga menilai bila KONI Papua terlalu kuatir secara finalsial terhadap beberapa cabor sehingga ingin menghilangkan cabor seperti Hand Ball, Panjat Tebing dan terjun payung.
“ Handball, itu kan adalah cabang olah raga olimpic sport, kalau cabang olah raga olimpic sport tidak kita bina, trus bagaimana secara nasional kita menyiapkan atlit, panjat tembing, yang lalu panjat tebing berhasil menyumbangkan 3 emas, masa sich di papua tidak di ikutkan pertandingan, “ Jelas Suwarno
Suwarno juga mengaku Untuk cabor terjun payung dan gantol belum di masukkan dalam daftar cabor di PON XX padahal kedua cabang olah raga tersebut merupakan bagian dari cabang olah raga airo sport dan dirgantara, “ itu nanti pasti angkatan udara akan memberikan bantuan pesawat terbang dan sebagainya, “ Katanya.
Menurut Suwarno hasil rapat yang akan diputuskan dalam rapat di Papua ini nantinya akan dibawa dalam rapat anggota KONI pusat yang akan datang. Dirinya juga mengusulkan untuk setidaknya cabor PON yang akan dipertandingkan sebanyak 49 cabang olahraga.
“Kalau kita maunya sih 49 cabor karena cabor bowling disini mungkin karena anggarannya terbatas tidak akan diadakan. Harapan KONI mestinya bisa 49,” kata nya.
Dirinya juga berharap agar Provinsi Papua bisa memanfaatkan dengan maksimal dan
efektifitas penggunaan waktu juga melakukan koordinasi-koordinasi dengan pihak
terkait supaya ada kelancaran
“Jangan sampai ada masalah nanti kaitannya dengan mutasi dan lain
sebagainya, selesaikan secara tuntas agar nanti tidak menjadi masalah di tim
keabsahan maupun di dewan hakim pada saat pertandingan,” Pungkas Suwarno. (Redaksi Topik)