Jayapura, Topikpapua.com, – Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin mengaku Penindakan terhadap aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Lanny Jaya, hanya tinggal menunggu waktu saja. Hal itu menyusul persiapan yang telah dilakukan Polda Papua bersama TNI dalam rangka melaksanakan penegakan hukum terkait aksi KKB yang terjadi beberapa waktu terakhir ini.
“Personil kami menunggu waktu masuk ke sana untuk melakukan penegakan hukum kasus penembakan terhadap tukang ojek pada 1 November lalu,” kata Kapolda usai bertatap muka dengan insan pers se -Jayapura di Aula Rasta Samara, Mapolda Papua, Selasa (13/11/18).
Menurut Kapolda, pihaknya juga telah memetakan lokasi, dimana titik lokasi yang menjadi sasaran merupakan markas KKB pimpinan Purom Wenda. “Lokasinya itu tiga bukit lokasi penembakan tukang ojek, orang bilang sih dekat, ya dekatnya itu, satu bukit satu hari ,karena itu bukit terjal,” jelas Kapolda lagi.
Lebih lanjut Kapolda mengatakan, dari analisis Polisi, mereka memiliki persenjataan lengkap. Dimana senjata KKB ini diduga kuat adalah senjata milik aparat yang dirampas dan di bunuh saat kejadian sebelumnya.
“itu senjata anggota kami yang dirampas dan dibunuh. Ada mereka miliki senapan otmatis, minimi dan arsenal. Senjata otimatis dua dan yang lain senpi serbu,” kata Kapolda yang juga mengakui bahwa Kepolisian telah berhasil mengambil satu rantai amunisi sebanyak 98 butir karena tertinggal saat mereka dikejar ketika kontak tembak dengan Polri dan TNI awal bulan lalu.
Kapolda meyakini, Kelompok KKB Purom Wenda masih memiliki sekitar 60 butir amunusi. “Jadikan ada dua rantai, yang satu tertinggal satu masih terpasang di senjata kalibar dan jangakaunnya lumayan, sekitar 800 meter, ini yang akan kami kejar,” kata Kapolda yang juga membenarkan soal adanya penembakan terhadap tukang ojek pada Senin (12/11/2018) sore.
“ya memang ada penembakan kemarin, mungkin karena mereka ingin menunjukkan kalau mereka masih ada,” tambah Kapolda.
Sebelumnya, pasca penembakan tukang ojek, awal November lalu, Kapolda Papua bertolak ke Lanny Jaya. Menurut Kapolda, kunjungannya ke Lanny Jaya dalam rangka bertatap muka dengan sejumlah pihak terkait penindakan terhadap KKB.
“Saya sudah ke Lanny Jaya dan bertemu semua pihak, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Adat, Pemerintah termasuk DPRD setempat dan menyampaikan akan melakukan penegakan hukum dan kami diizinkan masuk,” kata kata Kapolda yang juga mengaku sebelumnya personilnya tidak boleh masuk ke Disrik Balingga.
Dengan persetujuan semua pihak itu juga, lanjut Kapolda, pihaknya telah membuat pos pengamanan sementara yang diisi TNI dan Polri. “Pos itu kebetulan rumah guru yang tak di tempati, disana ada satu pleton personil yang berjaga,” kata Kapolda yang menambahkan untuk mengantisipasi terjadinya tindakan-tindakan lain, pemerintah setempat juga telah mengungsikan para tenaga pendidikan. (admin)