Jayapura, Topikpapua.com, – Kasatgas Ops Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Rahmadhani mengaku telah mengirim 130 personil Satgas Ops Damai Cartenz menuju Kabupaten Yahukimo.
Menurut nya langkah tersebut dilakukan guna mempercepat proses evakuasi tapi juga untuk pengamanan dan pengejaran terhadap pelaku (KKB)
” Tanggal 6 dan 7 kita sudah kirim 100 personel dan pagi ini kita kirim lagi 30 personil. Itu anggota Ops ODC, nanti disana ada juga anggota Polres Yahukimo dan personil TNI yang membackup kita dilapangan,” ungkap Brigjen Faizal, Jumat (11/05/2025)
Dibeberkan Brigjen Faizal, 130 personil ODC yang dikirim tersebut ada yang bertugas mengevakuasi, ada juga tim forensik yang akan mengidentifikasi jenazah di rumah sakit dan tim pemburu yang bertugas menyisir dan mengejar pelaku.
” Tentunya kita akan bersinergi dengan aparat yang ada di Yahukimo termasuk dari pihak TNI dan masyarakat setempat,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan KKB dari kelompok Eltius Kobak membantai para pendulang emas tradisional di daerah 22 muara Kum dan di sepanjang kali silet, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Pembantaian tersebut terjadi selama dua hari (6-7 April 2025). Oleh pihak TPNPB lewat jubir nya Sebby Sambom mengaku bertanggungbjawab atas pembantaian tersebut, bahkan pihak TPNPB mengeluarkan rilis dan menyebarkannya di media sosial lengkap dengan foto-foto korban di lokasi kejadian.
Dalam peristiwa tersebut TPNPB mengaku telah menghabisi 11 pendulang dengan alasan mereka adalah mata-mata dari pihak TNI yang menyamar sebagai pendulang.
Walau demikian hingga kini belum bisa dipastikan berapa jumlah pendulang yang tewas, Kasatgas ODC mengaku hingga Kamis kemaren pihaknya baru berhasil mengevakuasi 2 jenazah dari salah satu lokasi pembantaian.
” iya benar tadi siang sudah berhasil kita evakuasi dua jenazah dari titik pertama dan sudah tiba di rumah sakit Dekai, Namun identitasnya belum kita ketahui karena baru aja tiba dan saat ini masih dilakukan proses identifikasi dan visum,” ungkap Brigjen Faizal, Kamis (10/04/2025) petang.
Menurut nya, berdasarkan keterangan saksi yang selamat, ada tiga lokasi pembantaian dan yang baru dikuasai oleh aparat gabungan adalah lokasi titik pertama.
” ada tiga titik, yang sudah kita kuasai baru dititik pertama dan di situ infonya ada tiga jenazah, namun tadi baru berhasil di evakuasi dua jenazah karena cuaca memburuk kita putuskan terbangkan dulu dua jenazah, yang satu jenazah lainnya mungkin besok baru kita evakuasi,” jelas Brigjen Faizal.
Dirinya juga mengatakan bila proses evakuasi akan dilakukan secara bertahap, mengingat lokasi antara titik pertama dengan titik kedua dan ketiga agak berjauhan.
“Kita fokus dulu di titik pertama, setelah selesai barulah kita sisir lagi di titik kedua di lokasi 99 jadi konsentrasi aparat tidak terbagi,” ujar Brigjen Faizal.
Brigjen Faizal juga mengaku hingga kini pihaknya belum bisa memastikan jumlah korban tewas karena tim belum menyisir semua lokasi yang dilaporkan para saksi.
” Belum bisa kita pastikan berapa jumlah korban jiwa, karena saksi juga tidak melihat secara langsung peristiwa tersebut, kita barulah bisa memastikan jumlah pastinya saat tim sudah berhasil menyisir semua lokasi yang diduga menjadi tempat kejadian,” jelas brigjen Faizal. (Redaksi Topik)