Ini Pesan Rohani Tokoh Agama Pada KKR Pilkada Damai Polda Papua

oleh

Jayapura, Topikpapua.com, – Dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2024 yang akan di gelar pada bulan November 2024 mendatang, Polda Papua menggelar giat KKR Pilkada Damai di Istora Papua Bangkit, Jayapura, Papua, Jumat (28/06/2024).

Sedikitnya 7.000 umat kristiani memenuhi gedung Istora, untuk bernyanyi, bermazmur memuliakan nama Tuhan, dan menaikkan doa bersama untuk kelancaran, kedamaian pelaksanaan Pemilukada serentak,yang untuk pertama kalinya di seluruh Indonesia.

Puncak KKR yang mengusung tema”Bangkit dan Bermazmur Bagi Kristus Menuju Pilkada Damai di Tanah Papua” merupakan kerjasama Polda Papua dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua.

Belasan grup vokal dan tarian yang berasal dari sejumlah Kabupaten diluar Jayapura diantaranya dari Timika, Biak, Supiori, Merauke bahkan Nabire tampil bersorak memuji nama Tuhan Yesus Kristus. Tidak hanya itu, puncak KKR kali ini juga menampilkan dua artis ibukota.

KKR semakin lengkap dengan siraman rohani yang dibawakan oleh Pastor Jhon Bunay PR dan PS Debby Basjir.

Ketua Panitia Pdt Lipiyus Biniluk yang juga Ketua FKUB Papua mengatakan, atensi pemilukada kali ini lebih berbeda dengan Pileg/Pilpres kemarin, karena tingkat kerawanannya lebih tinggi (potensi konflik di masyarakat lebih besar,red)

“Pilkada masalah serius, oleh sebab itu kita butuh campur tangan Tuhan agar pelaksanaan bisa berjalan dengan aman damai. Oleh karena itu kita bawa kepada Tuhan dalam doa dan berpuasa dan ini FKUB sudah lakukan,” ucapnya.

Bahwa siapapun yang menjadi pemenang dalam pemilukada, mendapatkan kursi sebagai orang nomor satu untuk memimpin daerahnya itu betul betul adalah pilihan Tuhan.

“Jadi kita berdoa dan berpuasa agar yang terpilih itu adalah pilihan dan rancangan Tuhan siapapun orangnya, dan bukan pemimpin dari golongan tertentu,” tegas Lipiyus.

Ia juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Kapolda Papua dan jajaran yang sudah menggelar ibadah KKR tidak hanya di Jayapura tapi juga di daerah DOB seperti Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan.

“Ibadah ini sangat luarbiasa, dengan beribadah baik itu Tabligh Akbar dan hari ini KKR, ini menembus perbedaan, kita harus selalu berpikir positif dan mendukung hal yang baik,” ucapnya.

Pendeta Lipiyus juga mengingatkan untuk tetap menjaga persatuan, jangan ada perselisihan hingga terjadi perpecahan antar umat beragama hanya karea beda pilihan calon dalam kontestasi Pilkada.

“Terima kasih bapak Kapolda yang mempunyai jiwa besar hingga menfasilitasi untuk melakukan kegiatan ini dengan doa dan puasa,” ucapnya.

Sementara itu, Pastor Jhon Bunay, Pr dalam kotbahnya meminta seluruh masyarakat Papua untuk bersatu dan tidak boleh tercerai berai hanya karena mmeilih pemimpin baik gubernur, walikota maupun bupati 5 tahun ke depan.

“Kasih harus menjadi dasar atau landasan dalam melakukan segala sesuatu, agar apa yang dilakukan benar-benar sesuai kehendak Tuhan,” kata Bunay.

Bunay menegaskan apapun agama, ras, suku bangsa, jabatan dan peran, kita adalah sama di mata Tuhan.

“Hidup yang Tuhan pinjamkan ini, kita saling mengasihi, kita akan membawa damai di antara kita supaya Pilkada 2024 jangan di nodai kebersamaan kita, sebab hidup kita ada batasnya (sementara),” tegasnya.

KKR kemudian ditutup dengan doa bersama dari perwakilan lima agama dan deklarasi Pilkada Damai. (Redaksi Topik) 

No More Posts Available.

No more pages to load.