Wamena, Topikpapua.com, – Ratusan massa dari kelompok simpatisan yang diduga dari salah satu Caleg melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan yang bertugas mengamankan pleno tingkat Kabupaten di Kantor DPRD Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Senin (11/3/2024).
Kapolres Jayawijaya, Akbp Heri Wibowo mengatakan, Penyerangan tersebut terjadi setelah pleno tingkat Kabupaten untuk distrik Wame di skorsing.
” Jadi kejadiannya itu sekitar pukul 02.30 Wit atau setelah pleno tingkat Kabupaten untuk distrik Wame di skorsing kemudian masyarakat yang berjumlah kurang lebih 200 orang memaksa masuk ke dalam kantor DPRD Jayawijaya dan selanjutnya langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan panah, kertapel dan batu terhadap personil yang melakukan pengamanan,” ungkap Kapolres, Selasa (12/4/2024).
Setelah penyerangan tersebut personil yang melaksanakan pengamanan langsung melakukan pembubaran dengan mengeluarkan tembakan peringatan serta gas air mata.
“Setelah massa berhasil dipukul mundur dengan menggunakan gas air mata, selanjutnya dilakukan razia terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi dan di amankan beberapa barang bukti sepertibparang, panah busur dan katapel,” ujar Kapolres.
Menurut Kapolres usai massa berhasil dibubarkan, tak berselang lama tiba-tiba terjadi lagi penyerangan oleh massa yang menggunakan 2 unit mobil Mitsubishi Strada di Kantor KPU Jayawijaya namun berhasil diamankan oleh personil Polres Jayawijaya dan BKO Brimob yang melaksanakan pengamanan di Kantor KPU.
“Usai kejadian tersebut kami berhasil mengamankan 14 orang yang melakukan penyerangan baik di Kantor DPRD dan di kantor KPU Jayawijaya,” kata Kapolres.
Kapolres menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara massa diketahui merupakan kerabat dari salah satu Caleg dari Partai Garuda berinisial YW dan penyerangan tersebut merupakan perintah YW dengan sasaran utama adalah PPD Distrik Wame.
“Aksi penyerangan ini diduga karena salah satu Caleg tidak terima dengan hasil perolehan suara yang mana hasil suara yang diperoleh di lapangan berbeda dengan hasil pada saat pleno di Kabupaten dan ia mencurigai suara tersebut dialihkan ke Caleg lain,” jelas Kapolres.
Kapolres menyatakan saat ini situasi sudah kembali kondusif, terkait kasus ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap 14 orang yang berhasil diamankan. (Redaksi Topik)