Wabub Nduga Mundur, Kapolda Papua : Itu Masalah Pribadi..!

oleh -140 Dilihat
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw di dampingi Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol A.M Kamal, saat memberitan keterangan Pers di ruang kerjanya/ Nug

Jayapura, Topikpapua.com, – Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan bila wacana mundur nya Wakil Bupati Kabupaten Nduga, Wentius Nemiangge karena masalah Pribadi. Namun demikian Irjen Paulus berharap Wabub Nduga mengurungkan niat untuk mundur dan mengajak Wabub untuk duduk bersama mencari solusi konflik di Nduga.

” Menurut saya pengunduran diri wakil bupati itu adalah urusan pribadi ya…, Apakah dampak dari penembakan itu saja atau mungkin sebelumnya, atau ada persoalan di pemerintahan yang belum bisa beliau ungkap secara transparan, tapi saya melihat itu persoalan yang sifatnya individu dan pribadi, ” Ungkap Kapolda kepada pers di ruang kerjanya, Sabtu (28/12/19).

Diakui Kapolda bila pasca mendengar kabar mundurnya Wabub, pihaknya sudah berusaha untuk menjalin komunikasi dengan Wabub Wentius, namun hingga kini belum juga berhasil.

” Kita sudah melakukan upaya dengan mengutus Kapolres Nduga untuk bertemu dengan beliau dan saya juga sudah coba telepon, tetapi yang kami alami ya…, pertama utusan kami kapolres mendapat lemparan, mungkin beliau tidak terima kehadiran kapolres, artinya ada penolakan, tapi kita maklum dan tidak ada masalah atas peristiwa itu, mungkin beliau marah sesaat karena masih dalam suasana duka, ” Beber Kapolda.

Lanjut Kapolda, ” saya juga mendengar ada hal-hal pribadi yang perlu kita dekati, tapi saya berharap janganlah sampai beliau melakukan upaya pengundurkan diri seperti itu karena masih ada banyak ruang dan jalan yang masih bisa di lalui untuk bicara bersama menyelesaikan masalah di kabupaten Nduga itu, ” Pintah nya.

Kapolda juga meminta kepada pemerintah kabupaten Nduga agar lebih objektif dalam melihat persoalan yang terjadi di kabuaten tersebut. Menurut jendral bintang dua tersebut akar persoalan di Nduga berawal dari peristiwa pembantaian 17 karyawan PT Istaka Karya pada 2 Desember 2017 silam.

” Saya meminta dengan sangat pak Bupati Nduga harus bijak melihat persoalan ini, artinya kenapa pemerintahan di kabupaten yang lain, masyarakat lain aman-aman saja begitu dan kenapa di Nduga terus bereaksi terus menerus seperti ini…, ada apa ini..?, yang punya rakyat siapa..?, bukan kami aparat, kami hanya membantu.., yang punya rakyat kan pemerintah itu, dekatilah mereka dan ajak bicara apa yang ada di dalam pikiran mereka, sehingga itu nanti disampaikan, ” Jelas Kapolda.

Dijelaskan Kapolda bila pihaknya hingga saat ini belum bisa menarik pasukan non organik dari Nduga karena pelaku pembantaian PT Istaka Karya belum di tangkap, selain itu personil di papua masih kurang sehingga membutuhkan bantuan dari luar Papua.

” Ada keinginan untuk menarik pasukan non organik, ya kami punya keterbatasan terhadap jumlah personil di papua,  karena personil yang kita punya sudah kita bagi – bagi di daerah lainnya, artinya dengan kekuatan yang sangat minim ini ya.., kita memerlukan bantuan dari luar papua, ” Jelas Irjen Paulus.

Lanjutnya, ” Adanya penambahan pasukan ke Nduga itu kan awalnya untuk mencari pelaku kekerasan terhadap 17  karyawan istaka karya yang di bantai dan juga mencari 4 karyawan lainnya yang hingga kini belum di ketahui nasibnya, peristiwa ini saya pikir yang harus menjadi perhatian pemerintah dan adat di kabupaten Nduga.., itu dulu.., kita selesaikan satu-satu.., nah kalau para pelaku itu bisa di serahkan kita bisa proses hukum, Nanti terhadap mereka yang lain yang juga melakukan kekekrasan disana termasuk aparat nanti kita pasti akan proses, dan itu pasti, ” Pungkas Kapolda. (Redaksi Topik)

No More Posts Available.

No more pages to load.