Jayapura, Topikpapua.com, – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Papua, dr Silvanus Sumule mengungkapkan, 3 suspek Omicron dinyatakan positif dari 5 suspek yang sampelnya telah diuji di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatann
” Ya, benar bahwa kasus Omicron resmi ditemukan di Papua. Jadi, ada 3 positif dari 5 sampel terduga Omicron,” kata Sumule, Sabtu (5/2/2022) malam.
Lanjut Sumule, tiga kasus Covid-19 varian omicron itu terdeteksi di dua daerah di Papua.
” Dua kasus di Kota Jayapura, dan satu kasus di Kabupaten Jayawijaya,” terangnya.
Sumule menjelaskan, 2 pasien Omicron di Kota Jayapura : salah satunya tidak memiliki riwayat perjalanan atau transmisi lokal dan satu pasien lainnya perjalanan dari Jawa Timur
” Kalau pasien Omicron Jayawijaya ini infornya dari perjalanan luar negeri,” tandasnya.
Sementara itu diilansir dari Suara.com, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menyatakan adanya temuan kasus Omicron di Provinsi Papua merupakan bukti infeksi akibat varian baru itu semakin meluas di Indonesia.
“Hari ini kami umumkan untuk Papua, karena Papua juga sudah ada transmisi lokal,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi Sabtu siang.
Nadia menyebutkan sebelumnya kasus Omicron sudah ditemukan di Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat juga Sulawesi Selatan.
Sedangkan jumlah kasus yang terkonfirmasi Omicron terhitung sejak 15 Desember 2021 sampai 4 Februari 2022 sudah ada sebanyak 3.914 kasus.
Dengan rincian transmisi yang terjadi pada pelaku perjalanan luar negeri ada sebanyak 1.815 kasus, pada transmisi lokal 1.756 kasus dan kasus yang masih berada pada tahap verifikasi sebanyak 343 kasus.
Menurut Nadia, 343 kasus itu masih masuk ke dalam tahap verifikasi karena belum diketahui sumber penularnya.
“Yang masih verifikasi lapangan, artinya ini juga kemungkinan besar transmisi lokal. Karena yang kita dapatkan bukan dari sampel pelaku perjalanan,” ujarnya.
Besarnya jumlah kasus transmisi Omicron itu, kata dia, menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan pada proporsi kasus transmisi, yang semula didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri, bergeser menjadi transmisi lokal.
Rata-rata orang yang positif karena varian Omicron merupakan orang yang sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis lengkap dan telah melewati tes S-gene Target Failure (SGTF).
“Sudah mulai proporsinya sudah bergeser ke transmisi lokal yang lebih tinggi dari pelaku perjalanan luar negeri,” ujar Nadia. (Redaksi Topik)