Operasi Hoax Terus Menyasar Gubernur Enembe, Jubir : Kami akan Tempuh Jalur Hukum  

oleh -270 Dilihat
Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus bersama Kuasa Hukumnya Taufik Darus/ist

Jayapura, Topikpapua.com, – . Gubernur Papua Lukas Enembe melalui Juru Bicara Muhammad Rifai Darus (MRD) menegaskan, bahwa saat ini operasi hoax yang masif dan sistematis yang menyasar dirinya dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintahan Provinsi Papua telah digencarkan.

Sebab itu, kata MRD, Gubernur Enembe pun meminta kepada seluruh masyarakat untuk bijak dalam menerima informasi khususnya yang beredar di media sosial.

MRD menyebut, sepanjang tahun 2021-2022, serangan hoax yang destruktif dan sporadis ditujukan kepada Gubernur Papua melalui sejumlah isu palsu dan fiktif.

“Setidaknya kami mencatat ada 5 tema besar yang kerap diangkat oleh oknum penyebar hoax selama satu tahun belakangan ini, yaitu hoax tentang Gubernur Papua meninggal dunia. Hoax ini beredar pada bulan Mei 2021 dan bertepatan saat Gubernur Lukas menjalani pengobatan di Singapura,” kata MRD saat memberikan keterangan pers di Aula Kantor Dinas Kominfo Papua, Kamis (21/4/2022).

Lanjut MRD, hoax juga disebarkan tentang agenda kepulangan Gubernur Enembe ke Papua dari Jakarta.

“Beberapa kali kami mencatat bahwa sejumlah agenda gubernur disiasati oleh oknum pembuat dan penyebar hoax dengan menginformasikan bahwa terdapat rangkaian kegiatan pertemuan/perjamuan dari gubernur kepada masyarakat dan mahasiswa Papua,” terangnya

Kemudian hoax terkait Gubernur Lukas Enembe menjadi Capres 2024, dimana isu tersebut berkembang pada Desember 2021 lalu.

“Ada juga hoax tentang gerakan referendum. Beberapa hoax terkait referendum juga kerap dikaitkan dengan Gubernur Papua. Paling anyar, hoax ini disebar pada Februari 2022 dengan judul besar Independent Papuan Movement,” katanya.

“Hoax tentang kondisi kesehatan gubernur yang kritis. Hoax ini juga beberapa kali terjadi dan paling baru terjadi pada bulan April 2022,” timpal MRD.

MRD memaparkan, berdasarkan analisis internal yang dilakukan, operasi hoax ini telah disusun secara terstruktur dan sistematis. Dan hasil olah data yang pihaknya lakukan telah menunjukan bahwa sejumlah postingan konten hoax berawal dan berpusat di Jakarta, Ibu Kota Negara Indonesia.

“Otak intelektual diyakini memiliki kepentingan politik jangka pendek, khususnya untuk menjatuhkan kredibelitas Gubernur Papua. Kami masih mengumpulkan sejumlah bukti pesan dan file konten yang disebarkan guna melakukan identifikasi jejak digital,” beber MRD.

“Selain itu, kami juga melaporkan bahwa nomor whatsapp sejumlah pejabat Pemprov Papua telah dikloning pada jam-jam tertentu untuk digunakan menyebar konten-konten hoax,” imbuhnya.

Masih dikatakan MRD, Gubernur Lukas Enembe juga berpesan agar seluruh elemen di Pemerintahan Provinsi Papua untuk lebih berhati-hati. Gubernur Enembe pun berharap kepada seluruh insan pers di tanah Papua untuk turut membantu memerangi hoax yang sudah akut saat ini.

“Pak Gubernur percaya bahwa pers adalah arus utama dalam mengantisipasi dan melawan hoax, selain itu beliau juga meminta kepada masyarakat untuk selalu melakukan penyaringan informasi sebelum melakukan sharing yakni saring dulu, sharing kemudian,” tegasnya.

Selanjutnya Gubernur Enembe meminta agar negara dapat melindungi dirinya selaku Warga Negara Indonesia (WNI) dan juga tidak terlepas pada jabatan yang melekat yakni sebagai Kepala Daerah Provinsi Papua.

“Wibawa Bapak Lukas Enembe seakan-akan dibiarkan diruntuhkan oleh sekelompok orang dan ini adalah ancaman yang besar dalam demokrasi. Kami juga telah melaporkan sejumlah konten-konten hoax kepada pihak yang berwajib, kiranya dalam waktu dekat terdapat perkembangan atas kasus ini. Sebab kami percaya, apabila kejahatan hoax didiamkan maka esok hari suatu kebenaran akan samar dan sulit terlihat,” tutup MRD. (Alleya)

 

 

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.