Genjot Pemekaran Provinsi, Elisa Kambu Beberkan Potensi Alam di Daerah Selatan Papua

oleh -112 Dilihat
Bupati Kabupaten Asmas, Elisa Kambu saat diwawancarai wartawan / Nug

Timika, Topikpapua.com, –  Wacana pemekaran Provinsi Papua Selatan masih terus bergulir dan empat kabupaten yang akan masuk dalam wilayah provinsi Papua Selatan telah membentuk Tim Pemekaran yang diketuai oleh Wakil Bupati Asmat, Thomas E. Safanpo.

Empat kabupaten yang membentuk tim pemekaran adalah, Kabupaten Merauke, Mappi, Boven Digoel dan Asmat.

“Perjuangan itu sampai beberapa hari yang lalu telah dikongkritkan dengan pembentukan tim dan Asmat dipercayakan menjadi Ketua Tim, yaitu Wakil Bupati Asmat,” ujar Bupati Asmat, Elisa Kambu kepada Redaksi Topik di Timika, Kamis (06/05/21).

Diungkapkan Elisa, Perjuangan pemekaran Papua Selatan, sambung Elisa, sudah dimulai sejak 17 tahun lalu, penggagasnya adalah Jhon Gluba Gepze yang saat itu menjabat sebagai Bupati Merauke.

Namun karena tidak ada komunikasi yang baik dengan Pemerintah Provinsi Papua, maka hal tersebut tidak berlanjut.

“Hari ini, seluruh masyarakat selatan menghendaki pemekaran Papua Selatan, tujuannya hanya untuk mempercepat pemerataan pembangunan karena Papua sangat luas,” kata Elisa.

Ia menegaskan, Papua Selatan memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah untuk dijadikan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Ia menyebut, setidaknya Papua Selatan memiliki potensi PAD baik tambang dan non tambang yang diyakini bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat.

“Potensi Papua Selatan sangat menjanjikan, kita berhadapan langsung dengan (laut) Arafura yang ikannya banyak, selatan ini datarannya cukup luas untuk pertanian yang bisa jadi sektor unggulan yang akan memberi suplai kepada Papua maupun Indonesia, “Beber Elisa.

Lanjutnya, Lalu perkebunan, kami punya lahan yang cukup, sekarang di Boven Digoel sampai Merauke kalau kita lihat dari pesawat, kita saksikan sendiri bentangan lahan datar yang sangat luas,” ujar Elisa.

Tidak hanya di situ, Papua Selatan dikatakannya memiliki potensi pertambangan, “Kami juga punya potensi tambang, hanya belum kita eksplorasi,” kata dia.

Setidaknya, tutur Elisa, Papua Selatan ditargetkan bisa terbentuk sebelum 2024 atau sebelum pelaksanaan Pilkada Gubernur Papua.

Tidak hanya pihak eksekutif yang telah bersepakat, dari legislatif dikatakannya sudah memberikan persetujuan untuk pemekaran Papua Selatan.

“Empat DPRD sudah menyetujui termasuk anggota MRP dan DPR Papua dari wilayah pemilihan selatan,” kata dia.

Ia juga tidak menutup kemungkinan bila Kabupaten Pegunungan Bintang bisa masuk ke Papua Selatan walau masih banyak pihak yang menolak wacana tersebut.

“Memang kalau dilihat dari daerah bawahannya, memang kami masih empat kabupaten, wacana pemerintah pusat untuk memasukan Pegunungan Bintang masuk ke selatan kami kembalikan ke pusat untuk memutuskannya. Kita sedang berjuang, kalau sebelum pemilihan Pilkada 2024 Papua Selatan sudah memilih gubernur definitifnya,” kata Elisa.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebutkan ada dua aspirasi yang masuk untuk pemekaran wilayah Papua, yakni di kawasan Papua Selatan dan Papua Pegunungan.

Namun dari kedua kawasan itu, yang sudah siap menjadikan provinsi baru adalah Papua Selatan.

Hal tersebut merupakan hasil kunjungan yang dilakukan Tito bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini ke Papua.

“Pemerintah pusat kemungkinan mengakomodir hanya penambahan 2 provinsi. Ini yang sedang kami jejaki. Yang jelas, Papua Selatan sudah oke,” kata Tito di Kantor Mendagri, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019). (Redaksi Topik)

No More Posts Available.

No more pages to load.