Fasilitas Kantor Dirusak, KPU Mambra : Kami Tidak Ada Kaitan Dengan CPNS

oleh -64 Dilihat
Plt Sekertaris KPU Mamberamo Raya, Mikha Sraun dan Anggota KPU Papua, Adam Arisoy/Tj

Jayapura, Topikpapua.com –  Sejumlah fasilitas kantor KPU Kabupaten Mamberamo Raya, juga ikut terdampak aksi demo CPNS di Kasonaweja, Jumat (28/08/202) pagi.

Hal itu, dibenarkan Anggota KPU Papua, Adam Arisoy, yang sekaligus memberikan keterangan persnya bersama Sekertaris KPU Mamberamo Raya, Mikha Sraun, Jumat (20/08/20) malam.

“Benar, ada berapa fasilitas kantor yang di rusak Oknum massa pendemo CPNS tadi pagi (rabu,red),” kata Adam 

Adam menyesalkan adanya dampak terhadap aksi pengrusakan kantor tersebut, sebab menurutnya KPU sama sekali tidak ada kaitan langsung, dengan hasil CPNS yang diumumkan oleh pemerintah setempat.

“KPU inikan tidak ada hubungan dengan CPNS, kenapa kantor kami juga jadi sasaran? Apalagi saat ini kami sedang persiapan untuk pendaftaran 4-6 September,” kata Adam.

Lanjut Adam, KPU belum mengetahui jelas motif dari pengrusakan kantor tersebut, namun berdasarkan gambar yang dikirim stafnya, sejumlah fasilitas seperti jendela kantor pecah akibat lemparan baru. Belum lagi ruangan kantor yang di acak-acak oleh oknum massa, termasuk plang nama kantor KPU.

“Ini kan keterlaluan, kami minta para pelaku mempertanggung jawabkan perbuatan mereka, jangan sampai situasi ini mengganggu tahapan KPU untuk Pilkada nanti,” kata Adam.

Plang papan KPU dan ruangan Kantor KPU Mambra yang di rusak massa / ist

Adam mengaku sebelum merusak Kantor KPU, massa yang saat itu berkumpul di Kasonaweja, berjalan berputar kearah kantor KPU dengan tujuan ke kearah pelabuhan untuk menyeberang ke Burmeso. 

Saat melewati kantor, ada beberapa oknum masyarakat yang berteriak agar KPU tidak boleh menerima berkas salah seorang pasangan bakal calon.

“Dari situ, massa langsung melempar kantor, masuk dengan paksa dengan cara merusak kaca jendela dan mengobrak-abrik isi kantor,” jelasnya.

Terkait dengan kerugian yang dialami KPU, Mikha Sraun menyebut belum mengetahui secara detail. 

“Kita belum tau detail apa yang rusak, dan mungkin beberapa barang yang dijarah, karena ada oknum yang mengacak-acak beberapa meja kantor, dan mengambil tas yang berisi uang milik staf,” kata Mikha.

Selain itu, Mikha juga belum dapat memastikan barang-barang lain yang merupakan inventaris kantor, apakah masih berada di tempatnya, rusak atau hilang. Termasuk beberapa logistik untuk persiapan Pilkada.

“Informasi dari staf, massa yang masuk dalam kantor, menjarah barang milik staf KPU di antaranya dompet berisi uang dan tas, lalu ada ancaman yang dilontarkan agar tidak terima berkas salah seorang calon bupati, dan melakukan pembongkaran,”katanya.

Untuk kondisi keamanan sendiri, menurut Mikha saat ini stafnya sudah mengungsi di rumah kerabat terdekat. KPU juga sudah lakukan koordinasi dengan pihak keamanan untuk melakukan penjagaan di lokasi.

“Saya langsung hubungi ke aparat keamanan di Mamberamo Raya untuk melihat atau mengamankan staf kami,” kata Mikha.

Terkait aksi perusakan dan penjarahan serta pengancaman yang diterima oleh staf KPU di Mamberamo Raya, Adam Arisoy yang membidangi Divisi Partisipasi Masyarakat (Parmas) KPU Papua menambahkan, akan segera berkoordinasi dengan pimpinan untuk menyurati Polda Papua, agar ada pengamanan untuk staf KPU dan saat pendaftaran bakal calon bupati/wakil bupati pada awal September 2020 di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya.

“Kami lihat masalah ini cukup serius, jadi kami akan menyurati ke Polda Papua, tentunya setelah berkoordinasi dengan pimpinan dan komisioner KPU Papua, agar tidak terulang kembali di daerah lain,” katanya. (Redaksi Topik)

No More Posts Available.

No more pages to load.