Ini Sanksi Bagi Maskapai yang Bawa Penumpang Tanpa Surat Bebas Covid-19

oleh -137 Dilihat
Kadishub Kabupaten Jayapura, Alfons Awoitauw/Irf

Sentani, Topikpapua.com – Maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Sentani, bertanggung jawab jika ada temuan penumpang, yang tidak mengantongi hasil PCR dan Rappid Tes Negatif.

Hal tersebut disampaikan Kadishub Kabupaten Jayapura, Alfons Awoitauw usai menghadiri rapat Tim Gugus Tugas Covid-19 dengan pihak PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Sentani.

Pertemuan tersebut juga dihadiri maskapai penerbangan dan KKP Jayapura serta pihak terkait lainnya, di Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (17/07/20).

Kata Alfons Awoitauw, setiap penumpang yang masuk ke Papua harus menyertakan hasil Rapid Test (bagi warga KTP Papua) dan Swab PCR negatif Covid-19(bagi warga non KTP Papua), itu sebagaimana kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua.

“Jika ada yang lolos masuk tanpa dua dokumen kesehatan tersebut, maka pihak maskapai harus bertanggungjawab untuk menerbangkan kembali penumpang itu ke daerah asal keberangkatannya,” katanya.

Selain itu, menurut Alfons, pihak maskapai juga diminta memberikan jaminan kepada semua penumpang yang akan mendapatkan layanan penerbangan, sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang di bandara.

“Kepala KKP juga menyarankan kepada maspakai menggunakan aplikasi yang sudah ada, sehingga apa yang dilakukan penumpang langsung tercover berdasarkan hasil test. Soalnya banyak penumpang yang menggunakan dokumen palsu,” urainya.

Selain itu, Alfons menambahkan, Tim Gugus Tugas Covid-19 juga rencananya akan melibatkan pihak AURI (TNI AU) untuk melakukan penyortiran penumpang di pintu masuk Bandara Sentani. Namun rencana ini masih akan dirapatkan kembali.

“Sehingga dari sisi logistik personil maupun waktu pelaksanaan tidak mengalami kendala. Semua sepakat bahwa harus ada semacam pengawasan yang ketat, karena tanpa itu akan ada masalah baru di bandara,”beber nya.

Lanjut Alfons, dari pengalaman, ada penumpang yang masuk tanpa protokol kesehatan. Kalau ini terus terjadi, Pemprov Papua mungkin saja usulkan maskapai itu ditutup operasionalnya,” tegas Alfons. (Irf/RT)

No More Posts Available.

No more pages to load.