Sentani, Topikpapua.com, – Sekda Kabupaten Jayapura, Dra. Hanna Hikoyabi, S.Pd, M.KP, mengatakan Pemerintah Kabupaten Jayapura saat ini sedang dipacu untuk menggali potensi pendapatan asli daerah (PAD) guna membiayai dan mengurus rumah tangga serta menciptakan kemandirian agar sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungan daerah terhadap pemerintah pusat dan Provinsi.
“Untuk mengembangkan potensi pendapatan asli daerah (PAD) kita harus berkoordinasi antara perangkat daerah (PD) dan pengelolaan pendapatan asli daerah (PAD). Serta bekerja secara optimal dengan mengedepankan kepentingan publik sesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku,” Ungkap Sekda Hanna, dalam sambutannya saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pendapatan Daerah Kabupaten Jayapura tahun 2019, di Aula Lantai II Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (10/7/2019).
Untuk itu, Sekda Hanna meminta kepada pimpinan BUMD, BUMN dan para pimpinan Perangkat Daerah pengelola pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Jayapura melalui Rapat Koordinasi Teknis Pendapatan Daerah ini agar dapat menetapkan target pendapatan daerah sesuai dengan target RPJMD tahun 2017-2022.
Selain itu, kata Hanna, dengan kemajuan teknologi maka harus dapat melayani masyarakat secara jelas, tepat dan cepat. Sehingga aparat pemerintah dan masyarakat adat bersinergi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah, pada rapat kali ini bertujuan memberikan kesepahaman dan juga sebagai media evaluasi bagi seluruh satuan kerja perangkat daerah pengelola pendapatan asli daerah sehingga akan menjadi acuan untuk menetapkan target perubahan pendapatan tahun anggaran tahun 2019 dan penetapan target pendapatan tahun anggaran tahun 2020.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda ) Kabupaten Jayapura, Theopilus H. Tegai, SE., usai kegiatan Rakornis Pendapatan Daerah mengatakan, arahan yang disampaikan oleh Sekda sudah cukup jelas khususnya untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) tiap tahun harus ada peningkatan tetap mengacu kepada target PAD yang sudah ditetapkan di RPJMD kita tahun 2017-2022.
“Untuk target PAD di target awal 115 milyar lebih dalam rakornis ini setelah pembahasan dari pagi sudah ada penambahan kurang lebih 14 milyar lebih, jadi untuk target PAD di APBD perubahan tahun 2019 menjadi 130 milyar lebih , jadi melebihi target RPJMD. Khusus untuk penambahan APBD perubahan Tahun 2019 antara lain dari kami sendiri dari badan pengelola pendapatan ada penambahan 13 milyar lebih, RSUD Youwari 1 milyar empat ratus ,juga dinas kelautan 10 juta dan PT PLN 400 juta,”ungkapnya.
Lanjut Theopilus menyampaikan, untuk target PAD tahun 2020 harus 140 milyar lebih tetapi dalam pembahasannya masih minus 6 milyar lebih. Jadi sesuai arahan sekda OPD harus maksimalkan potensi yang dimiliki, dirinya mencontohkan seperti upaya dinas perhubungan agar dapat mengelola bandara sentani dan memperoleh keuntungan bagi hasil.
“tujuan kita menyelenggarakan rakornis seperti ini untuk menyamakan persepsi semua pengelola PAD baik itu OPD maupun BUMN dan BUMD, arahan ibu sekda juga sudah jelas harus berimbang berapa yang kamu berikan untuk pendapatan PAD , jangan hanya kita bicara belanja tapi tidak ada kontribusi dari sisi pendapatan itukan pincang,”pungkasnya. (Irf)