Tantang Militer Indonesia Berperang, Egianus Kogoya : Kapten Philip Akan Bersama Saya Sampai Mati

oleh

Jayapura, Topikpapua.com, – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali meliris vidio penyanderaan kapten Philip Mark Mahrtens.

Dalam vidio yang terbagi menjadi 4 bagian tersebut nampak kapten Philip di dampingi Egianus Kogoya dan belasan anggota KKB kodap III Ndugama sambil menenteng senjata laras panjang. Kapten Philips sendiri nampak sehat dan mengenakan baju kaos dan celana pendek.

Dalam Vidio pertama berdurasi 1’43 detik kapten Philip mengatakan bila kondisinya saat ini sudah tidak aman karena militer Indonesia melepaskan bom di hutan-hutan Papua.

” Dulu saya ditempat aman, tapi karena pesawat tempur lepas bom dimana-mana akibatnya tentara papua ambil saya lagi dan sekarang saya tidak aman. Tolong jangan pake pesawar tempur dan jangan lepas bom besar di hutan-hutan,” ungkap Philip dalam rekaman vidio yang diterima Redaksi Topik, Minggu (14/4/2024).

Pada rekaman vidio berikutnya yang berdurasi 1’32 detik Kapten Philip kembali meminta TNI tidak menggunakan pesawat tempur di hutan Papua.

” Saya disini dan TNI negara Indonesia pake pesawat tempur lepas bom besar. Orang-orang disini ketakutan jadi tolong jangan pake pesawat tempur jangan lepas bom, pake senjata saja, tolong berhenti,” ujarnya.

Dia juga meminta bantuan negara -negara asing untuk berbicara kepada bangsa Indonesia terkait hal tersebut, “Buat negara asing, negara diluar tolong bicara kepada Indonesia, jangan pake bom besar tolong berhenti,” katanya.

Selanjutnya ungkapan yang sama disampaikan kapten Philips menggunakan bahasa inggris.

Selain kapten Philip, Pimpinan KKB Kodap III Ndugama, Egianus Kogoya juga memberikan komentar. Dalam vidio berdurasi 2’09 detik,

Egianus menuding militer Indonesia telah melepaskan bom di tempat pengungsian dan di pemukiman masyarakat.

“Kami dari kodap III Ndugama saat ini masih tahan pilot dan negara Indonesia sudah tahu bahkan presiden baru juga sudah tau. Kami sudah tentukan 4 titik untuk perang dan sudah kami kosongkan tapi kenapa tentara indonesia kasih turun bom di tempat pengungsi, berarti indonesia sudah kalah karena itu tempat-tempat pengungsi,” ungkap Egianus.

Dirinya juga mengatakan bila saat ini kondisi kapten Philip sudah tidak aman, karena akan membawa pilot Susi Air tersebut ke tengah-tengah pertempuran saat melawan militer Indonesia.

“Dulu kami tempatkan kapten pilot ini di tempat aman dan kami saja TPN/OPM yang pergi berperang, tapi karena tentara Indonesia sudah langgar aturan di tempat masyarakat kasih turun bom pake pesawat tempur, maka sekarang kami akan bawa dia (pilot) ditempat perang mana pun,” ujarnya.

“Kami minta tolong, tentara Indonesia jangan lagi kasturun (lepaskan) bom di tempat-tempat pengungsi di tengah masyarakat. Kalau mau perang kami sudah kasih kosong wilayah Mbua, Tigi, Yal, Mugi, Mapenduma dan Paro, itu adalah tempat perang kami dan distrik lain selain itu adalah tempat pengungsi dan tempat masyarakat tinggal,” jelas Egianus.

Dirinya juga mengaku tidak akan melepaskan kapten Philip dan akan membawa kaptrn Philips kemanapun mereka pergi.

“Dulu saat penyanderaan 13 warga asing di Mapenduma Indonesia bisa bebaskan mereka, tapi kalau sekarang kapten Philips tidak akan kami bebaskan. Dia akan kami bawa, dalam pertempuran apapun dia akan kami bawa,” ujarnya.

“Pilot (kaptrn Philip) akan bersama saya sampai mati, itu adalah target. Karena nyawa orang Papua tidak sama dengan nyawa orang lain, nyawa warga negara lain. Nyawa orang Papua adalah emas. Tapi demi sandera pilot nyawa orang papua sudah banyak korban. Jadi saya tidak akan kasih kembali (pilot),” tegasnya.

KKB pimpinan Egianus Kogoya menyandera Kapten Philip usai pesawat Susi Air yang dipilotinya mendarat di lapangan terbang Paro Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023 lalu. Selain menyandera Capten Philips, Kelompok Egianus juga membakar pesawat tersebut.

Paska-penyanderaan aparat gabungan TNai/Polri dibawah Satgas Damai Cartenz terus melakukan pencarian dan negoisasi guna membebaskan Kapten Philips, namun hingga kini belum berhasil. (Redaksi Topik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.