Jayapura, Topikpapua.com, – Dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat, berimbang, berkelanjutan, dan inklusif, khususnya di Provinsi Papua Pegunungan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua (KPw BI Papua) berkomitmen melanjutkan dukungannya terhadap pengembangan komoditas kopi baik dari sisi hilir dan hulu di tahun 2024.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman mengatakan Bank Indonesia berharap Kopi Wamena dapat terus memperluas aksesnya ke pasar global.
Menurut Fatur, sejak pada tanggal 27 Februari 2024, KPw BI Papua melakukan penyerahan secara simbolis bantuan kepada Koperasi Produsen Emas Hijau Papua sebagai salah satu UMKM binaan Bank Indonesia, di Distrik Pyramid, Wamena.
“Penyerahan bantuan berupa huller, pulper, moisture meter dan sarana produksi lainnya dalam rangka memperkuat kapasitas produksi industri kopi di Papua guna memastikan keberlanjutan pasokan kopi di pasar global,” ungkap Faturachman.
Diakui Fatur, Kopi Papua memiliki permintaan yang sangat tinggi baik di pasar domestik maupun global, terkhusus kopi yang berasal dari Provinsi Papua Pegunungan baik yang berasal dari Distrik Tiom, Pyramid, dan Kurulu.
“Keunggulan kopi Papua adalah sebagai kopi organik. Saat ini kopi Papua sudah memasuki pasar ekspor, yakni di Australia, Jepang dan Singapura dan KPw BI Papua sejak tahun 2018 telah turut mendukung pengembangan industri kopi di Provinsi Papua Pegunungan untuk menjadi komoditas unggulan berskala global,” bebernya.
Dukungan KPw BI Papua dimulai dari pendampingan kelembagaan kepada petani kopi Orang Asli Papua, produksi kopi hulu hingga sisi hilir, serta memperluas akses pasar hingga permodalan.
“Ke depannya, diharapkan akan terus terjadi penguatan ekosistem industri kopi di Papua pada umumnya. KPw BI Papua telah turut mempromosikan kopi Papua di event nasional dan internasional, diantaranya International Sharia Economic Festival dan Pameran Karya Kreatif Indonesia,” uajr Fatur.
Lanjutnya, KPw BI Papua juga tengah mengidentifikasi potensi obyek pariwisata yang ada di Papua Pegunungan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru dan perluasan penggunaan pembayaran digital, khususnya QRIS.
“Sejumlah tantangan masih menjadi fokus utama pengembangan yaitu kelembagaan, promosi dan amenitas,” Kata Fatur.
Menurutnya, Kegiatan produksi komoditas kopi di Wamena, juga dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai subsektor agrowisata, dimana wisatawan tidak hanya dapat berwisata di kebun kopi, namun juga dapat turut memanen kopi, melihat proses pengeringan hingga menikmati kopinya di dataran tinggi.
“Selain itu, dalam rangka meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi, KPw BI Papua membangun sinergitas bersama stakeholders (Disperindag, Distan, Dishub, Dispar, dan Bulog),” ujar Fatur.
Dijelaskan Fatur, Sinergitas dilakukan melalui rangkaian kegiatan berupa Focus group Discussion (FGD) dan kuliah umum di Universitas Amal Ilmiah Yapis Wamena yang bertemakan pelaksanaan tugas kebanksentralan sebagai upaya pengedalian inflasi. (Redaksi Topik)