Jayapura, Topikpapua. com, -Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Intan Jaya, Yoakim Mujizau membantah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kapengdam XVII/Cenderawasih yang mengatakan adanya perampasan 119 kotak suara oleh KKB di area Lapter Hitadipa pada Kamis (15/2/2024).
“Sebenarnya begini yang terjadi itu adalah keterlambatan pendistribusian logistik oleh Pemda, KPU, dan Bawaslu ke Hitadipa. Jadi tanggal 14 februari itu saya diminta oleh PPD dan Bawaslu Hitadipa untuk memfasilitasi dan mendorong logistik dari Distrik Sugapa ke Hitadipa,” ungkap Yoakim kepada wartawan, Minggu (18/2/2024).
Menurutnya, Logistik untuk Distrik Hitadipa di bawa dengan menggunakan mobil, namun karena jalan yang rusak sehingga pendristribusian harus dilanjutkan dengan motor.
“itu pake mobil saya yang angkut, dan adik saya sendiri yang bawa mobil itu dan perjalanan kesana itu banyak jalan yang rusak dan mobil tidak bisa lewat, sehingga harus dilanjutkan dengan motor, makanya logistik baru tiba di Hitadipa pada tanggal 15 Februari,” jelasnya.
Setiba di Hitadipa, Yoakim mengaku memang ada pihak TPNPB/OPM, namun mereka tidak merampas kotak suara yang dibawa, melainkan menjembatani masyarakat disana agar tidak berebut suara, pasalnya ada beberapa caleg yang sudah mengkalim suara di TPS.
“Nah, sampai di Hitadipa pihak TPNPB/OPM ini yang sebenarnya adalah pihak yang menjembatani masyarakat, menjaga karena masing-masing calon itu mengklaim suara TPS ini suaranya dia, TPS ini suaranya dia, suara kampung ini suaranya dia, mereka berebut suara,” beber Yoakim.
“Sehingga TPNPB/OPM bilang tidak ada orang calon DPR yang bawa keluar suara dari kampung atau Distrik Hitadipa dan tidak boleh baku rebut suara, jangam sampai terjadi konflik horizontal antar warga itu tidak boleh, makanya OPM mereka tahan (surat suara),” lanjutnya.
Yoakim mengungkapkan bila TPNPB/OPM memang menahan surat suara untuk Pilpres, DPD-RI dan DPR-RI dan hanya mengijinkan masyarakat memilih untuk surat suara DPR Provinsi dan DPR Daerah.
“Yang mereka tahan itu mereka bilang begini, kalian tusuk yang untuk calon DPR Daerah saja, kertas suara Pemilihan Presiden, DPR RI dan DPD RI nah tiga ini mereka tahan. Selesaikan dulu yang pemilihan DRPD Daerah atau Kabupaten Intan Jaya saja dulu” ujar Yoakim.
Menurut Yoakim, sejak tanggal 15 Februari semua logistik pemilu untuk Distrik Hitadipa sudah berada di TPS dan petugas juga sudah siap melaksanakan pencoblosan.
“Sebenarnya semua sudah siap, hanya karena masalah politik noken ini saja yang buat tarik ulur suara antar para caleg disana,” ungkap Yoakim.
Sebelumnya Ws Kapengdam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Chandra Kurniawan mengatakan terjadi perampasan 119 kotak suara oleh KKB di area Lapter Hitadipa oada hari Kamis (15/2/2024) pagi.
Menurut Letkol Chandra, selain merampas 119 korak suara, KKB juga melakukan aksi penganiayaan terhadap seorang perangkat Distrik Hitadipa.
“Di tempat tersebut, juga terjadi aksi pemukulan oleh KKB terhadap Saudara ZU di bagian kepala. Zu ini merupakan perangkat Distrik Hitadipa,” jelas Letkol Candra.
Dijelaskan Chandra, akibat aksi tersebut proses pencoblosan surat suara di Distrik Hitadipa dan sekitarnya harus tertunda, karena 171 kotak suara lainnya yang durencanakan akan di terbangkan dari Nabire akhirnya tertunda.
“Akibat peristiwa tersebut, perangkat Distrik disana mengaku takut melaksanakan tugasnya, proses pencoblosan juga tertunda karena 171 kotak suara lainnya untuk daerah Hitadipa dan sekitarnya batal diterbangkan dari Nabire karena alasan keamanan,” jelas Letkol Chandra.
Dirinya pun mengaku hingga saat ini aparat gabungan di Intan Jaya masih terus berupaya untuk mengamankan situasi di sana, guna mengawal proses pencoblosan yang masih tertunda.
“Entah apa motivasi gerombolan KKB ini merampas atau mensabotase logistik Pemilu. Untuk pastinya saat ini masih di dalami oleh Aparat Keamanan,” tutup Letkol Candra. (Redaksi Topik)