Sekolah Pertama Pemberdayaan Perempuan Adat Jayapura Diresmikan

oleh -185 Dilihat
Wabup Jayapura Giri Wijayanto (tengah) foto bersama di launching Sekolah Pertama Pemberdayaan Perempuan Adat Jayapura/ist

Jayapura, Topikpapua.com, – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Jayapura, bersama Ikatan Kelompok Perempuan Adat Ingger Wewal,Kampung Sawe Suma, dan Yayasan WWF Indonesia, melaksanakan peluncuran sekaligus peresmian Sekolah Lapang di Kampung Sawe Suma Distrik Unurum Guay, Kabupaten Jayapura, Papua.

Sekolah lapang akan menjadi tempat belajar non formal bagi masyarakat kampung Sawe Suma, dan harapannya dapat menjadi sebuah wadah edukasi ditingkat kampung untuk mendukung upaya konservasi pada tingkat tapak dan mengembangkan ekonomi alternati melalui produk pertanian, perkebunan, peternakan, maupun hasil hutan non kayu yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Ini juga menjadi alat pembelajaran untuk pemanfaatan sumber daya alam secara lestari, sebab masyarakat Sawe Suma sangat bergantung hidupnya pada hasil hutan, sungai, kebun, meramu serta berburu.

Wakil Bupati Kabupaten Jayapura, Giri Wijayantoro dalam sambutannya mengatakan, “Sekolah lapang ini merupakan bentuk komitmen pemerintah Kabupaten Jayapura mendukung perempuan adat dalam peningkatan kapasitas dan konsep belajar untuk segala usia, siapa saja boleh ikut serta”. Lanjut Giri,

“Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan mitra, akan berdampak luas jika mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Selain itu kegiatan yang dilakukan juga diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDGs) di kampung.”

Kaum perempuan yang memiliki peranan penting dalam tatanan adat maupun sosial di kampung Sawe Suma, menjadi penting dikarenakan kaum perempuan-lah yang memiliki

akses kepada sumber-sumber penghidupan di hutan, perempuan merawat keluarga,mendidik, serta mentransfer pengetahuan dan budaya dari para leluhurnya.

“Sekolah lapang ini akan menjadi tempat belajar untuk masyarakat Sawe Suma dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang pendidikan lingkungan, pengembangan produk, dan juga memahami akan budaya kampung sendiri, sehingga saya berharap sekolah lapang ini kedepannya bisa menjadi berkat bagi banyak orang,” tandasnya. (Redaksi Topik)

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.