Jayapura, Topikpapua.com – Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Faizal Rahmadani mengungkapkan bila pihaknya telah berhasil mengungkapkan jaringan kelompok pembunuh Bripda Diego, Anggota brimob yang tewas di bacok di Wamena, Sabtu (18/6/2022).
Menurut Kombes Faizal, terungkapnya kelompok tersebut setelah anggota Polres Yalimo mengamankan seorang PNS berinisial AN.
“Jadi awalnya itu anggota Polres Yalimo mengamankan seseorang di Elelim, yang gerak geriknya mencurigakan, setelah di periksa ditemukan sebuah senjata rakitan AFN dan amunisi sebanyak 615 butir,” ungkap Kombes Faizal di Jayapura, Kamis (30/6/2022).
Adapun jenis amunisi yang di dapat dari tangan AN adalah, MK3 ada 379 butir, Moser 2 butir, AK 3 butir, SS1 158 butir, revolver 10 butir, US Carabine 52 butir, dan V2 Sabhara 11 butir.
Faizal mengaku dari hasil pemeriksaan diketahui AN merupakan ASN di Kabupaten Nduga dan memiliki hubungan dengan KKB di wilayah tersebut.
“Dia termasuk di jaringan kelompok Nduga. Jadi kita yakin sekali dia bawa amunisi itu ke Nduga, akan tetapi kemungkinan bertemu dengan jaringan yang lain di Wamena dulu kemudian baru dibawa ke Nduga,” jelas Faizal.
Lanjutnya, “Setelah kita analisa antara kelompok yang menyerang Bripda Diego itu kemudian dengan ini ada beberapa titik temunya. Dan memang arahnya ke kelompok Nduga,” jelas Faizal.
Dari hasil pengembangan sementara, Memurut Faizal, AN merupakan penghubung yang dipakai KKB di Nduga untuk mencari aminisi dan senjata api.
“Kelompok Nduga ini termasuk kelompok yang paling aktif mencari amunisi dan senjata dan memiliki jaringan paling luas, mulai dari Nabire hingga Wamena dan AN ini salah satu penghubung mereka,” Beber Faizal.
Kombes Faizal mengatakan, saat ini AN telah diamankan di Polres Wamena untuk dimintai keterangan.
“Nanti dari Dirkrimum termasuk dari Satgas Damai Cartenz akan mem-backup ke Wamena untuk mengembangkan penyidikannya karena penyidikannya ini akan mengembang di daerah lain karena sumber amunisi ada di daerah lain,” jelas Faizal. (Redaksi Topik)