Wamena, Topikpapua.com, – Tewasnya anggota Brimob Batalion D Wamena, Bripda Polisi F. Diego Rumaropen, turut menyisahkan duka yang mendalam bagi keluarga besar Himpunan Lahir Besar Wamena, (HI-LABEWA). Pasalnya, Diego merupakan salah satu anak yang lahir besar di Wamena.
Menurut Ketua HI-LABEWA, Samuel Pigai, semasa hidupnya Diego dikenal sebagai anak murah senyum, ramah, rajin dan patuh. Samuel tak menyangka, Diego menjadi korban pembacokan yang terjadi 18 Juni 2022, di Distrik Napua, Jayawiya, Papua. Apalagi sampai saat ini belum ada pangkal kejelasan soal kronologis yang akurat, serta penangkapan pelaku.
“Kami meminta pihak berwajib, untuk segera melalukan penyelidikan, penangkapan serta jerat hukum bagi pelaku pembunuhan Diego,” tegas Samuel, Selasa (21/6/2022).
Pihak HI-LABEWA juga meminta Danki AKP Rustam, untuk memberikan keterangan kronologis yang sebenar-benarnya, dan bukan menerka-nerka.
“Kami juga minta beberapa orang yang menjadi saksi untuk dapat memberikan keterangan dan kronologis kejadian yang sebenar benarnya kepada pihak berwajib, dan juga memberikan keterangan sebenar benarnya kepada keluarga,” pintanya.
“Kepada pihak yang berwajib untuk tidak mengijinkan Bapak Danki AKP Rustam untuk meninggalkan wamena selama proses penyelidikan berlangsung,” timpal Samuel.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bripda Diego Rumaropen, dikabarkan tewas dibacok OTK, Sabtu (18/6/2022) sore.
Usai dibacok, pelaku yang belum diketahui identitasnya membawa kabur dua pucuk senjata laras panjang jenis Sniper Styer dan AK 101.
Dirkrimum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Ramadani saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
“Iya benar ada kejadian itu, Satu anggota Brimob tewas di bacok OTK di Wamena,” ujar Kombes Faizal, Sabtu malam.
Kombes Faizal mengaku belum mengetahui secara pasti siapa pelaku dan kronologis kejadian pembacokan tersebut. (Redaksi Topik)