Jayapura, Topikpapua.com, – Jumlah pasien positif covid-19 di Kota Jayapura terus bertambah. Hingga Rabu 24 Juni 2020, berdasarkan data dari gugus tugas covid-19 kota jayapura di laporkan ada penambahan sebanyak 25 kasus baru.
“Hingga Rabu petang total komulatif pasien positif covid-19 di kota jayapura sebanyak 773 kasus, dimana 476 diantaranya masih dalam perawatan, 288 pasien telah sembuh dan 9 pasien meninggal dunia, “kata Jubir gugus tugas covid-19 kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari, Rabu (24/06/20).
Dijelaskan dokter Nyoman diantara 476 pasien positif yang saat ini dalam status perawatan, ada yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
“Rumah sakit kita di kota jayapura sudah penuh, dua tempat isolasi kita baik yang di sahid dan di diklat untuk menampung pasien reaktif dan pasien positif namun tanpa gejala klinis, jadi untuk pasien yang positif namun tak ada gejala klinisnya dan bersedia untuk melakukan isolasi mandiri, kami ijinkan, “jelas dr. Nyoman.
Dokter Nyoman mengaku bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri, tim medis selalu memantau secara ketat, termasuk mendatangi pasien untuk memberikan pengobatan.
Walau demikian, diungkapkan jubir satgas Papua, dr Silwanus Sumule, bahwa telah di temukan kasus penularan covid-19 di dalam satu keluarga akibat isolasi mandiri yang kurang disiplin.
“Ada kasus kita temukan, 2 sampai 3 orang yang tertular dalam satu keluarga akibat isolasi mandiri, ya mungkin pasien ini lupa pake masker, atau bosan di dalam kamar, intinya pasti lalai dalam melakukan protokol kesehatan sehingga ada anggota keluarganya yang tertular, “Kata Sumule kepada Pers, Rabu (24/06/20) malam.
Atas temuan kasus ini, Sumule berharap kepada para pasien yang memilih untuk melakukan isolasi mandiri agar lebih disilpin lagi dalam melaksanakan protokol kesehatan yang sudah di sampaikan oleh tenaga medis.
“Akibat tidak disiplin, akhirnya keluarga kita sendiri yang tertular, jadi kami sangat memohon bagi pasien yang memilih untuk melakukan isolasi mandiri agar terti dan disiplin dalam laksanakanprotokol kesehatan,”Tukas Sumule.
Sumule juga berpesan kepada tenaga medis agar lebih intens lagi dalam mengawasi pasien yang memilih untuk melakukan isolasi mandiri.
“Harus ketat di awasi, kalau perlu di telepon setiap saat, diingatkan terus, dan datangi pasien untuk memberikan pengobatan, “Pintahnya.
Sumule mengaku pengawasan secara ketat sangatlah penting, mengingat pasien tersebut tanpa pengawasan langsung karena berada di rumah, sehingga di butuhkan kerjasama antara pasien dengan tenaga medis.
“Harus jalin komunikasi yang baik, kalau ada gejala klinis segera hubungi tenaga medis, kalau ada keluhan segera kontak tenaga medis, bagi tenaga medis juga harus terus memantau perkembangan pasien, “Jelas Sumule. (Redaksi Topik)