Tanah Merah, Topikpapua.com, – Pasca kasus rasisme kepada Mahasiswa Papua di sejumlah daerah di Indonesia yang berimbas gelombang demonstrasi anarkis di Papua dan Papua Barat serta pulangnya ribuan mahasiswa Asal Papua dan Papua barat dari tempat studinya membuat pemda papua dan papua barat pusing.
Menanggapi aksi eksodus mahasiswa asal Papua tersebut, Bupati Boven Digoel, Benediktus Tambonop, S.STP berharap kepada seluruh mahasiswa asal Kabupaten Boven Digoel untuk tidak terprovokasi terhadap isu eksodus tersebut dan tetap berkuliah seperti biasa.
“ Tidak perlu Eksodus, kalautidak aman atau di intimidasi adik-adik bisa lapor ke polisi setempat dan hubungi kami, karena Kapolri sudah beri jaminan keamanan kepada semua orang Papua di seluruh wilayah Indonesia, “ Ungkap Bupati kepada Redaksi Topik, jumat (13/09/19).
Lanjutnya, Bila semua mahasiswa asal papua pulang mau di tamping dimana..,” Tidak ada sistem pendidikan yang menjamin bahwa seluruh mahasiswa yang pulang ke Papua dan Papua Barat dapat ditampung dan langsung melanjutkan perkuliahan di Perguruan Tinggi di Papua dan Papua Barat, akibatnya dapat mengganggu perkuliahan selanjutnya, “ Beber Bupati.
Bupati Benediktus mengaku Pemerintah Kabupaten Boven Digoel tidak menyediakan anggaran bagi mahasiswa yang pulang ke Papua dan Papua Barat maupun kembali ke tempat semula.
Berdasarkan data yang di terima dari Polda Papua hingga kini sedikitnya sudah 1035 mahasiswa Papua yang pulang kampung. ratusan diantaranya hingga kini bingung harus tinggal di mana karena tidak memiliki biaya untuk kembali ke kampung halaman mereka. (Redaksi Topik)