Jayapura, Topikpapua.com, – Sepanjang tahun 2018 Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) di provinsi Papua telah melakukan 26 aksi penembakan yang mengakibatkan 22 warga sipil dan tujuh anggota TNI/Polri meninggal dunia.
Selain menewaskan 22 warga sipil dan 7 Anggota TNI-POLRI, sedikit ada 20 warga sipil dan TNI-POLRI yang mengalami luka-luka hingga mendapatkan perawatan intensif oleh pihak medis. Sementara dari pihak kelompok kriminal bersenjata terdapat dua korban tewas akibat kontak senjata dengan TNI-POLRI.
Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin dalam Refleksi akhir tahun 2018 di Mapolda Papua mengungkapkan untuk aksi yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata naik satu kasus dari tahun sebelumnya dari 25 kasus menjadi 26 kasus.
“Tahun ini ada 26 aksi yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata antara lain di Wilayah hukum Polres Puncak Jaya, Polres Mimika, Polres Lanny Jaya, dan Polres Jayawijaya,” ungkapnya Jumat (28/12/18).
Ia pun menerangkan sejauh ini aksi kelompok tersebut yang sangat keji dan tidak manusiawi ialah kasus Tragedi Kemanusiaan di Kabupaten Nduga, pada 2 Desember 2018 lalu yang menewaskan 16 pekerja PT.Istaka Karya yang sedang mengerjakan jembatan penghubung jalan Trans Papua, begitu pula aksi tidak bermoral kepada tenaga medis dan Pengajaran di Distrik Mapenduma.
” dari kasus di nduga ada 17 orang meninggal, yakni 16 para pekerja Istaka dan 1 anggota TNI. 7 orang selamat sementara 4 orang lainnya hingga saat ini masih belum diketahui keberadaannya pasca pembantaian itu. Mereka juga yang melakukan pemerkosaan terhadap seorang guru beberapa waktu lalu di Mapenduma, merekalah kelompok dari Egianus Kogoya,” ungkapnya.
Mantan Kapolda Papua Barat ini pun menyampaikan penegakan hukum terus dilakukan, namun saat ini TNI/Polri masih melakukan upaya pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata terutama kelompok dari Egianus Kogoya yang mendiami Kabupaten Nduga.
Lanjut Kapolda, untuk melakukan upaya penegakan maupun pengejaran tidak semudah apa yang disampaikan mengingat medan yang dilalui cukup sulit, bahkan cuaca diwilayah tersebut cukup extrime mengingat ketinggian didaerahnya itu hingga 10 ribu Fit.
“Untuk Penegakan terhadap kelompok itu kami akan terus lakukan, selain itu pengejaran kamu masih upayakan termasuk pencarian empat korban. Tapi semua itu ada proses karena medan tidak semudah yang dibayangkan,” Pungkasnya. (Redaksi Topik)