Gubernur Fakhiri : Sumpah Pemuda Bukan Sekedar Peringatan Historis, tetapi Kompas Moral
- account_circle topik papua
- calendar_month Rab, 29 Okt 2025
- visibility 128
- comment 0 komentar

Jayapura, Topikpapua.com, — Gubernur Provinsi Papua, Mathius D Fakhiri mengatakan Pemuda/di Papua adalah mitra strategis pemerintah dalam membangun masa depan yang inklusif dan berdaya saing. Hal tersebut dikatakan Gubernur Fakhiri dalam acara Bincang dan Diskusi dalam rangka HUT Sumpah Pemuda yang digelar di Aula Lukmen lantai 9, Kantor Gubernur Provinsi Papua, Rabu (29/10/2025).
Kegiatan yang digagas oleh Barisan Merah Putih Republik Indonesia (BMPRI) Kota Jayapura ini dihadiri juga oleh Wakil Gubernur Papua, Aryoko Rumaropen dan menghadirkan sejumlah figur muda berpengaruh, seperti mantan Ketua DPD KNPI Papua Muhammad Rifai Darus, tokoh perempuan Cecilia Novani Mehue, dan aktivis muda Asrit Meset.

Ketua DPC BMPRI Kota Jayapura, Bobby Awi menegaskan bahwa DOB tidak boleh hanya dimaknai sebagai perubahan administratif, melainkan momentum untuk menguji kapasitas dan kualitas kepemimpinan generasi muda Papua.
“Dengan bertambahnya provinsi di Tanah Papua, tantangannya juga bertambah. Pemuda harus solid dan mengambil peran nyata. Kita tidak boleh hanya menjadi penonton, tetapi pengawal masa depan Papua,” ujar Bobby.
Menurutnya, pemuda hari ini dituntut untuk lebih dari sekadar bersuara. Mereka harus menjadi motor penggerak gagasan, solusi, dan kolaborasi lintas sektor dalam menjembatani kepentingan masyarakat dan arah kebijakan pemerintah.
“Kami ingin suara pemuda tidak hanya didengar, tetapi juga diperhitungkan. Pemimpin sejati bukan soal jabatan, tetapi tentang hati dan tanggung jawab,” ujarnya.
Bobby juga mengapresiasi Gubernur Papua Matius Fakhiri , yang telah membuka ruang dialog terbuka antara pemerintah dan generasi muda, Menurutnya langkah tersebut sebagai fondasi penting dalam membangun Papua yang lebih terkoneksi tidak hanya lewat jalan dan jembatan, tetapi juga melalui keterhubungan sosial, budaya, dan kepercayaan antara rakyat dan pemerintah.

Gubernur Papua, Matius D Fakhiri mengatakan pemerintah Provinsi Papua berkomitmen memperkuat tiga sektor utama, yakni Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Peningkatan layanan kesehatan, dan penguatan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.
“Dari tiga program prioritas tersebut akan terlaksana bila SDM Papua yakni para pemuda/di mampu meninggalkan hal-hal yang menghambat kemajuan, dan saya akan mengawal itu,” ujar Gubernur.
Lebih jauh, Fakhiri mengatakan bahwa pembangunan konektivitas di Papua tidak sekadar membangun infrastruktur fisik. Yang lebih penting, katanya, adalah bagaimana membangun keterhubungan ide, semangat, dan solidaritas antarwilayah.
“Pemerintah akan membuka ruang rubrik terbuka agar pemuda bisa ikut mencari solusi terbaik untuk memperkuat konektivitas di seluruh Papua,” katanya.
Menurut Fakhiri, masa depan Papua tidak akan ditentukan oleh besarnya anggaran, melainkan oleh kekuatan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat terutama generasi mudanya. Di tangan pemudalah, katanya, terletak kunci percepatan pembangunan dan perubahan sosial di Tanah Papua.

“Pemuda harus menjadi garda terdepan, bukan hanya dalam berpikir, tapi juga dalam bertindak. Karena dari sanalah lahir Papua yang berdaya dan berdaulat,” tambahnya.
Gubernur Matius Fakhiripun mengajak generasi muda untuk meneguhkan kembali semangat Sumpah Pemuda, menjadikannya bukan sekadar peringatan historis, tetapi kompas moral dalam membangun Papua yang bersatu, harmonis, dan mandiri.
“Mari jadikan perbedaan sebagai kekuatan. Semua adalah kasih. Dalam harmoni Papua, kita wujudkan Papua Cerah,” pungkas Gubernur Fakhiri. (Redaksi Topik)
- Penulis: topik papua

 
     
     
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
    