Jayapura,Topikpapua,com, – Kapolres Jayapura, Akbp Fredrickus W.A Maclarimboen mengaku hingga kini masih terdapat 685 warga Kampung Karya Bumi, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura yang mengungsi paska-kericuhan yang terjadi pada Senin, 1 Januari 2024 di kampung tersebut.
“Hinhga kini masih ada 685 orang masih sementara mengungsi sambil menunggu perkembangan situasi. Tentunya untuk kedepan kami masih menyiagakan personil dan kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu dan mari kita mencegah agar hal seperti ini tidak terulang kembali,”ungkap Akbp Fredrickus, Selasa (2/1/2023).
Selain itu, Kapolres juga mengungkapkan kerugian yang di akibatkan ricuh tersebut, yakni satu unit kantor balai kampung, pasar pagi, 21 unit rumah yang dirusak dan dirampok, delapan unit rumah yang dibakar, satu unit sepeda motor yang dibakar, 22 unit mobil dirusak, serta 41 unit sepeda motor yang mengalami kerusakan akibat tindakan massa.
“Ini merupakan data awal yang kami datakan namun tim identifikasi masih terus melakukan pendataan untuk menghitung total kerugian lainnya,”ujar Kapolres.
Dirinya pun memghimbau kepada pelaku perampokan agar segera memgembalikan barang-barang milik warga yang diambil, ” Kami menghimbau untuk segera mengembalikan karena sudah ada beberapa orang yang berhasil diidentifikasi untuk dikembangkan kedepan,”tegas Kapolres.
Sebelumnya diberitakan, Puluhan warga lokal tersulut emosi dan mengamuk dengan melakukan pembakaran beberapa fasilitas serta perkantoran di Kampung Karya Bumi Besum, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Papua pada Senin (1/1/2024).
Kemarahan warga ini dipicu tewasnya salah satu warga yang diduga dilakukan oleh seorang prajurit TNI di kampung tersebut.
Wakil Sementara Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan menjelaskan bila peristiwa tersebut berawal saat adanya sekelompok warga yang sedang mabuk dan memalak warga lainnya, melihat hal tersebut seorang prajurit TNI (Sertu AD) mencoba untuk menegur para pelaku pemalakan.
“Kejadian ini bermula saat anggota Kodim Babinsa ini pulang ke rumah kemudian dihadang oleh orang-orang mabuk sehingga sudah diingatkan agar pulang tapi tetap malah menyerang Babinsa ini,” ungkap Letkol Chandra, Selasa (2/1/2023).
Menurut Letkol Chandra, saat diserang Sertu AD sempat membela diri dan kelompok pemabuk tersebut akhirnya membubarkan diri,” Namun tak lama kemudian datang lagi teman-teman dari kelompok pemabuk tadi dan terjadilah penggeroyokan, Babinsa ini dikeroyok. Kemudian karena terdesak sehingga anggota Babinsa ini membela diri sehingga terjadilah kejadian tersebut yang mengakibatkan seorang penyerang terluka,” jelas Letkol Chandra.
Setelah mengetahui bahwa kerabat mereka yang terluka teraebut Meninggal Dunia, warga lalu kembali dan melalukan pengerusakan dan pembakaran sejumlah bangunan dan kendaraan roda dua.
” Massa lalu balik lagi dan membakar rumah ada 8 unit rumah dibakar di antaranya rumah Babinsa ini, keluarganya, termasuk pos polisi dan ada satu lagi,” ungkap Chandra.
Akibat penyerangan tersebut, warga lainnya yang takut memilih mengungsi ke masjid. Sementara itu aparat gabungan saat ini telah diterjunkan ke lokasi kejadian guna mengamankan situasi.
“Saat ini sudah kondusif dan sudah diadakan mediasi oleh Danrem dan Dandim dan pemerintah daerah. Korban yang meninggal dunia juga sudah dimakamkan tadi pagi,” ujar Chandra. (Redaksi Topik)