Antisipasi Aksi 10 Mei, Polresta Jayapura Siapkan 1.000 Personel  

oleh -176 Dilihat
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Polisi Gustav Urbinas/ist

Jayapura, Topikpapua.com, – Kapolresta Jayapura Kota Kombes Polisi Gustav Urbinas mengungkapkan, sebanyak 1.000 personel gabungan TNI dan Polri disiagakan guna mengantisipasi aksi demo penolakan pembentukan daerah otonomi baru (DOB) dan Otsus, yang rencananya bakal digelar pada Selasa (10/5/2022) mendatang.

Gustav pun memberikan peringatan tegas kepada aliansi yang mengatasnamakan Petisi Rakyat Papua (PRP) agar mengurungkan niatnya dalam melakukan aksi demo tersebut.

“Saya ingatkan aksi 10 Mei mendatang, ketika ada kelompok yang muncul kami langsung ambil tindakan tegas dengan membubarkan secara paksa sesuai prosedur,”ucapnya di Jayapura, Sabtu (7/5/2022).

Menurutnya selama ini aparat kepolisian sangat kooperatif dan tidak pernah menutup ruang demokrasi bagi siapapun yang ingin menyampaikan aspirasi. Hanya saja mantan Kapolres Jayapura ini menyarankan agar tata cara penyampaian aspirasi harus merujuk pada undang-undang yang berlaku di negara ini.

“Intinya kami tidak pernah membatasi siapapun, akan tetapi syarat itusudah diatur dalam UU Nomor 9 Tahun 1998, sehingga harus dipatuhi oleh seluruh Warga Negara Indonesia,” tegasnya.

Gustav membeberkan aksi demo 10 Mei di Kota Jayapura, tidak memenuhi syarat formal sesuai aturan. Bahkan ia menyayangkan cara penyampaian surat pemberitahuan maupun izin dari pihak bersangkutan sangat tidak beretika.

“Mereka datang kasih surat ke kami tanpa memberitahu apa tujuan dan mereka langsung melarikan diri seperti seorang pencuri. Jadi, secara formal saja sudah tidak memenuhi syarat karena tidak ada klarifikasi dari pihak yang akan melaksanakan demo, bahkan hanya menyuruh orang lain untuk mengantarkan surat permohonan ijin aksinya. Padahal sudah diatur dalam UU No 9 Tahun 1998,”katanya gamblang.

Mengingat aksi demo nanti tidak mengantongi izin dari pihak kepolisian, Gustav pun kembali menekankan bahwa jajarannya akan membubarkan massa yang melakukan aksi secara paksa sesuai prosedur.

“Saya harap masyarakat juga bijak, dalam menyikapi itu. Jangan mau ikut sesuatu yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain,”kata Gustav.

Selanjutnya Gustav menghimbau masyarakat untuk tetap beraktivitas seperti biasa dan tidak perlu ikut terlibat dalam aksi yang tidak memberikan manfaat dan hanya merugikan diri sendiri.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, kami akan memberikan rasa aman dan nyaman, apalagi aksi yang berpotensi mengganggu ketertiban,” tandasnya.(Redaksi Topik)

No More Posts Available.

No more pages to load.