Jayapura, Topikpapua.com, – Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano membantah soal informasi yang beredar luas bahwa ketidakhadiran Persipura melawan Madura United, lantaran keputusan yang diambil Manejer Tim Persipura, Bento Madubun.
“Informasi soal itu tidak benar sama sekali. Jadi, saya mau jelaskan bahw sebelum keputusan dibuat, kami sudah berkoordinasi dan diskusi. Kemudian manejer (Bento Madubun) menghubungi saya dan juga menghubungi komisaris, jadi itu bukan keputusan personal atau pribadi, bukan sama sekali,” kata BTM, Kamis (10/3/2022).
Ditegaskan BTM, jika seorang manajer membuat keputusan sebesar itu secara pribadi tanpa diskusi dengan tim, maka konsekuensinya adalah pemecatan.
“Jadi, itu tidak benar. Karena kalau itu dilakukan manaejer, ya kita sudah pecat sejak awal. Tapi sekali lagi tidak, itu (keputusan) bukan dilakukan Bento Madubun,” terangnya.
Menurut BTM, kerap kali pihaknya sudah menyampaikan bahwa keputusan yang diambil Persipura itu adalah kolektif, bukan pribadi. Sebab itu, sambung BTM, pihaknya akan membanding keputusan Komdis.
“Di dalam sidang Komdis itu sudah disampaikan bahwa itu bukan keputusan pribadi, itu keputusan bersama secara kolektif. Kenapa manejer disasar secara personal, kita kaget juga itu, ada apa ini? kata BTM penuh selidik.
Dia menegaskan, sosok Manajer Bento Madubun dikenal sangat vokal setiap meeting di LIB maupun PSSI. Bahkan hal itu diakui PSSI dan LIB kepada BTM.
“Mereka sendiri yang mengakui itu di depan saya. Manajer klub lain juga pasti tahu itu. Dia (Bento) tidak akan bicarakan hal yang tidak bisa dibuktikan. Anggota Panpel Persipura pasti tahu juga kalau MCM sebelum pertandingan bagaimana Bento bicara di meeting, silahkan tanyakan saja,” tutur BTM.
Lebih jelas BTM kembali memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah secara kolektif, bukan personal.
“Keputusan yang kita ambil pun punya dasar yang jelas, buktinya kan Komdis kasih hukuman ke LIB, kenapa LIB dihukum ? Karena mereka salah dan langgar regulasi mereka sendiri, jadi kita ini diperlakukan tidak adil, dan kita menuntut ketidakadilan itu, itu saja,” bebernya.
BTM pun berpesan agar hal ini tidak perlu dikembangkan dengan pendapat pribadi tanpa mengetahui kebenaran sesungguhnya.
“Biar tim ini lebih fokus dulu hadapi pertandingan sisa, sambil upaya banding dilakukan, sehingga semua bisa berjalan dengan baik,” tandas BTM. (Redaksi Topik)