Timika, Topikpapua.com, – Paska di tetapkan sebagai kelompok Teroris oleh pemerintah pusat, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Puncak Papua kembali berulah.
Minggu (02/05/21) malam, KKB kembali membakar gedung sekolah dan puskesmas di kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua.
Selain membakar dua gedung fasilitas umum, KKB juga dilaporkan merusak jalan dan jembatan.
Baca Juga : KKB Jadi Kelompok Teroris, Kapolda Papua : Pola Penegakan Hukumnya Masih Sama
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri kepada Redaksi Topik mengatakan pembakaran dan pengerusakan fasilitas umum di ilaga dilakukan oleh KKB sekitar pukul 22.30 wit.
“kejadiannya minggu malam, namun baru diketahui oleh aparat pada hari senin, (03/05/21) sekitar pukul 11.30 WIT, setelah saksi berinisial JE melapor ke pos polisi, “Ungkap Irjen Fakhiri, Selasa (05/05/21).
Dari keterangan saksi, pada saat berada di Kampung Uloni melihat kumpulan asap hitam tebal yang berasal dari Kampung Mayuberi sekitar pukul 23.00 WIT.
Baca Juga : KKB Papua Dinyatakan Teroris, Pemprov Keluarkan 7 Pernyataan Sikap
Sehari setelah kejadian tersebut, saksi tiba di Kampung Kimak untuk melapor kepada pihak Kepolisian.
Kemudian, JE kembali mendapat telepon dari saksi kedua bahwa Gedung SD Mayuberi telah dibakar juga oleh KKB.
Mengetahui tersebut, JE mengambil langkah melaporkan kasus itu ke Polres Puncak.
Kapolda mengaku, Selain melakukan pembakaran terhadap lima ruangan SD dan Puskesmas di Kampung Mayuberi, KKB juga dilaporkan merusak jalan dan jembatan.
“Laporannya ada tiga titik, yaitu Jalan Kimak, Jalan Tagaloa dan Jalan Wuloni Pintu Angin yang di rusak oleh pihak KKB. Informasi yang didapati bahwa jalan tersebut digali dengan kedalaman 25-40 sentimeter, “Jelas Kapolda.
Baca Juga : Kontak Senjata di Ilaga : Satu Anggota Brimob Gugur, Dua Terluka
Irjen Fakhiri menduga, perusakan jalan dan jembatan tersebut bertepatan dengan waktu pembakaran gedung puskesmas dan Gedung SD Mayuberi.
Dirinya juga menyebut bila saat kejadian ada banyak simpatisan KKB yang membantu pembakaran gedung dan perusakan fasilitas jalan yang dibagi dalam beberapa kelompok.
“Saat kelompok pertama melakukan pembakaran puskesmas dan dilanjutkan membakar SD Mayuberi, kelompok lain bertugas merusak tiga titik Jalan Mayuberi, Jalan Kimak, Jalan Wuloni dan kelompok yang bersenjata berada di pinggir jalan mengamankan simpatisan yang bekerja merusak fasilitas umum tersebut, “Beber Kapolda. (Redaksi Topik)