Jayapura, Topikpapua.com, – Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Provinsi Papua kehabisan stok dua alat habis pakai (Micropipet A dan Micropipet B). Akibatnya mulai senin besok Laboratorium milik kementrian kesehatan RI tersebut tidak lagi melakukan pemeriksaan swab PCR.
Jubir Satgas Covid-19 Papua, dr.Silwanus Sumule kepada Pers mengatakan saat ini ada 12 alat habis pakai yang stoknya di lapoekan menipis, namun 10 diantaranya dipastikan akan datang dalam pekan ini.
“Dari 12 alat habis pakai yang kosong saat ini baru 10 yang sudah kita dapatkan, masih ada 2 alat lagi yang hingga kini masih kita cari, “Kata Sumule.
Dijelaskan Sumule, Micropipet A dan B yang habis ini adalah sejenis alat yang sangat menentukan dalam proses PCR sesuai dengan mesin yang ada di Litbangkes.
“Jadi kedua alat ini kalau tidak ada maka proses pemeriksaan sampel swab dengan PCR itu tidak bisa di lakukan, “Jeleasnya.
Gambar Micropipet / ist
Menurut Sumule, saat ini pihaknya masih berusaha untuk mencari termasuk meminta dukungan dari kementrian kesehatan RI untuk membantu mendapatkan dua alat tersebut.
“Kedua alat ini memang sangat susah sekali kita dapatkan, bukan hanya diIndonesia, tapi di seluruh dunia kedua alat ini memang sangat langka, tak banyak pabrik yang memproduksinya, “Katanya.
Kondisi ini mengakibatkan 1000 sampel swab warga papua yang reaktif rapid test terancam tidak bisa di periksa dengan alat PCR.
“ hingga kini kita masih ada sekitar 1000 an sampel yang masih antri untuk dipriksa, dan misalnya dalam minggu ini kita belum bisa dapatkan dua alat tersebut maka kemungkinan besar sampel yang ada ini akan kita kirim ke Timika, “Beber Sumule.
Sumule juga mengaku dengan keadaan ini maka praktis di kota Jayapura tak ada lagi laboratorium yang bisa memeriksa sampel swab, pasalnya Laboratorium kesehatan Daerah (Labkesda) di kota Jayapura juga telah menghentikan proses pemeriksaan sejak 30 Juni lalu karena kehabisan bahan Reagen.
Dengan kondisi ini, menurut Sumule, pihak Litbangkes berharap agar kabupaten/kota dan layanan kesehatan untuk sementara waktu tidak dulu mengirim sampel swab sampai di pastikan bahwa kedua item bahan habis pakai tersebut sudah ada di jayapura.
“Mengapa demikian..? karena ketakutan kami adalah kalau kabupaten/kota sudah mengirim sampel kepada kita dan tidak bisa di lakukan pemeriksaan, kita kuatir sampel tersebut akan rusak, kalau rusak berarti harus pengambilan sampel swab ulang, “Jelas Sumule.
Solusi sementara ini menurtut Sumule, akan terus membangun komunikasi dengan tim gugus di kabupaten/kota, bila nantinya dalam pekan ini Pihaknya belum bisa mendapatkan dua item tersebut maka sampel swab dari kabupaten/kota bisa di periksa di kabupaten Mimika.
“ Di Mimika ada dua alat PCR dan kita masih terus membangun komunikasi dengan teman-teman di PT Freeport Indonesia agar bisa membantu memeriksa sampel swab dari kabupaten/kota, namun kami berharap dalam minggu ini kedua alat tersebut bisa kita dapatkan, “Pungkas dr.Silwanus Sumule. (Redaksi Topik)