Tewas Tertembak, Keluarga Alm. Yelimen Wandik Tuntut 1,5 Milyar

oleh -169 Dilihat
Suasana pertemuan antara keluarga Alm. Yelimen Wandik dengan Pihak TNI yang dimediasi oleh Polres Tolikara / ist

Karubaga, Topikpapua.com, – Keluarga Alm Yelimen Wandik, korban tewas tertembak anggota TNI saat mengejar pelaku rusuh di jalan Gilingbatu, Karubaga, Tolikara pada Sabtu 09 November lalu, menuntut penyelesaian secara adat atas kematian Yelimen dengan ganti rugi sebesar 1,5 Milyar Rupiah.

Permintaan tersebut disampaikan pihak keluarga Alm. Yelimen kepada pihak TNI saat pertemuan antara keluarga Alm Yelimen dengan pihak TNI yang di fasilitasi oleh Polres Tolikara, Jumat (14/11/19).

Dalam Pertemuan yang di gelar di lapangan merah putih Distrik karubaga, Tolikara tersebut di hadiri oleh Kapolres Tolikara, AKBP. Leonard Akobiarek yang bertindak sebagai fasilitator antara puluhan keluarga Alm Yelimen dengan Pihak TNI.

”  Kami harapkan agar permasalahan meninggalnya saudara kita Yelimen Wandik tidak berlarut –larut yang  dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan baru dan mengganggu stabilitas keamanan di Kabupaten Tolikara, untuk itu kami harap pihak keluarga dan pihak TNI bisa bersepakat hari ini, ” Ungkap Kapolres saat pertemuan di gelar.

Suasana pertemuan antara keluarga Alm. Yelimen Wandik dengan Pihak TNI yang dimediasi oleh Polres Tolikara / ist

Dikatakannya,  pihak TNI dari Pangdam XVII/Cenderawasih sebelumnya telah menurunkan tim investigasi untuk menyelidiki fakta-fakta di lapangan dan mencari tahu oknum anggota TNI yang melakukan penembakan yang menyebabkan Yelimen Wandik meninggal dunia.

” Saat ini pelaku penembakan terhadap suadara Yalimen sudah diamankan dan sedang menjalankan proses pemeriksaan, ” Kata Kapolres.

Sementara itu menanggapi permintaan Kapolres, salah satu perwakilan keluarga Almarhum Yelimen Wandik menyampaikan rasa penyesalan atas insiden yang menimpa Yelimen. Menurut Keluarga Yalimen yang enggan di sebutkan namanya tersebut, penembakan yang dilakukan oleh oknum aparat terhadap warga sipil dinilai baru pertama kali terjadi di Kabupaten Tolikara.

” Saya menyesal sekali atas peristiwa ini, selama ini kami di Tolikara hidup damai, baik antara warga maupun dengan aparat yang bertugas disini, namun kenapa sekarang kejadian yang biasa terjadi di daerah lain bisa terjadi disini.., ” Jelasnya.

Lanjutnya,  sejatinya aparat keamanan TNI/Polri adalah senjata yang digunakan Negara untuk melindungi warganya,  Namun senjata tersebut justru membunuh masyarakat itu sendiri.

Setelah dua jam bermusyawarah, akhirnya kedua belah pihak sepakat permasalahan penembakan terhadap Yelimen diselesaikan secara adat. 

” Kami mau disini (Tolikara) damai.., untuk itu kami minta kepada pihak TNI agar selesaikan masalah ini secara adat, kami tuntut ganti rugi sebesar 1,5 milyar rupiah, ” Tegas salah satu keluarga Alm Yelimen.

Salah satu perwakilan keluarga Alm. Yelimen Wandik saat menyampaikan tuntutan keluarga kepada pihak TNI / ist

Usai mendengar tuntutan pihak keluarga korban, Perwira Penghubung (Pabung) TNI di Kabupaten Tolikara dari Kodim 1702 Jayawijaya, Kapten PAL. Chrsitopurus Saroy menyatakan tuntutan tersebut akan diteruskan ke unsur  pimpinan TNI untuk ditindaklanjuti. 

Meski tak memberi kepastian waktu,  Kapten Pal. Christopurus Saroy berjanji setelah adanya tanggapan dari unsur pimpinan TNI terhadap tuntutan tersebut, sesegera mungkin akan disampaikan kepada pihak keluarga korban.

” Tuntutan keluarga akan segera saya sampaikan ke pimpinan saya dan segera setelah mendapat jawaban akan saya sampaikan kepada keluarga, sambil menunggu saya berharap seluruh masyarakat Tolikara untuk tetap menjaga situasi keamanan yang kondusif di seluruh daerah Tolikara, ” Jelas Kapten Saroy.

Hingga pertemuan berakhir situasi di kabupaten Tolikara di laporkan berangsur kondusif, warga nampak kembali beraktifitas seperti biasa. (Redaksi Topik)

No More Posts Available.

No more pages to load.