Wamena, Topikpapua.com, – Sekertaris Daerah Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge membantah berita yang beredar di media masa bahwa jumlah korban tewas akibat konflik di Nduga mencapai angka 139 jiwa.
Menurut Namia, data jumlah 139 jiwa tersebut tidak bisa di pertanggungjawabkan karena tidak bisa di verifikasi dengan benar baik nama, alamat dan penyebab kematian.
“ Data yang benar itu ada 53 jiwa yang meningal dunia, dan jumlah ini dari hasil pendataan dan investigasi di 11 distrik yang terdampak konflik, semua nya dilengkapi nama dan lokasi meninggal. sedangkan Informasi warga yang meninggal hingga 139 orang itu belum terverifikasi,” Ungkap Sekda Namia saat menggelar diskusi bersama perwakilan Kemensos RI terkait konflik Nduga di Wamena, Selasa (30/07/19).
Harry menjelaskan data 53 korban jiwa tersebut berdasarkan laporan dari Pemkab dan aparat keamanan dan dari jumlah itu, 23 orang anak-anak, “ Rata-rata penyebabnya karena sakit dan bukan kejadian luar biasa, “ Kata Sekda Namia.
Hal senada juga di sampaikan oleh Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, Harry Hikmat. Menurut Harry data 139 korban meninggal dunia tersebut merupakan akumulasi dari awal konflik hingga sekarang.
“Tidak benar berita lebih dari 130 orang meninggal dalam pengungsian. Jumlah korban meninggal dunia itu merupakan akumulasi dari awal konflik terjadi. mereka yang meninggal karena sakit,” Pungkas Harry.
Harry juga menambahkan bila Kemensos menyatakan terbuka menerima informasi terbaru terkait kondisi pengungsi asal Nduga yang tersebar di Wamena, Timika, Kenyam, hingga Lanny Jaya. (Redaksi Topik)