Asmat, Topikpapua.com, – Perhelatan pemilihan anggota legislatife tahun 2019 di Papua telah usai, namun masih meninggalkan cerita pahit. Senin 27 Mei 2019 di laporkan 4 orang di distrik Fayit, Kabupaten Asmat tewas tertembak.
Lewat Rilisnya, Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Muhamad Aidi menjelaskan bila kejadian berawal saat ratusan massa yang di duga dari salah satu pendukung calon legislatif menyerang kantor distrik Fayit pada senin (27/05/29) pagi sekitar pukul 10.00 Wit.
“ informasi yang kami terima massa yang jumlahnya sekitar 350 orang itu adalah massa suruhan dari salah satu caleg yang gagal, massa menyerang kantor distrik Fayit dengan senjata tajam dan senjata tradisional, mereka juga merusak rumah salah satu anggota DPRD Asmat, “ jelas Kolonel Aidi.
Dijelaskan Kolonel Aidi bila dugaan penyerangan kantor distrik Fayit karena adanya kekecewaan dari salah satu caleg parpol yang marah karena pimpinan parpolnya memberikan suara caleg tersebut kepada caleg lain, sehingga dirinya gagal mendapatkan kursi.
“ sebenarnya ini kasus internal parpai saja, namun melebar dan berimbas pada pengerusakan kantor distrik fayit, “ kata Aidi.
Lanjut Aidi, Melihat situasi anarkis yang terjadi secara tiba-tiba, empat orang anggota Pos Ramil Fayit ( letak Pos Ramil sekitar 50 m dari Kantor Distrik dan berada dalam kepungan massa) keluar dari pos untuk berusaha mengendalikan Massa.
“ saat hendak menghalau massa yang beringas, Salah seorang anggota posramil mengeluarkan tembakan ke atas untuk menghalau massa, namun massa justru semakin beringas dan berbalik menyerang anggota TNI tersebut, “Beber Aidi menjelaskan.
Kolonel Aidi menerangkan, dalam situasi terancam salah seorang anggota posramil terpaksa mengeluarkan tembakan sambil mundur ke arah Pos untuk menyelamatkan diri dan mengamankan pos dengan kekuatan yang sangat terbatas.
“ Akibat penyerangan tersebut, di laporkan empat orang meninggal dunia dan satu lainnya mengalami luka tembak di siku tangan kanan dan kiri. Korban luka tembak sudah di evakuasi ke RSUD Asmat, “ kata Aidi.
Korban luka tembak atas nama Jhon Tatai, 25 tahun. Sedangkan korban meninggal atas nama, Xaverius Sai (40 tahun), Nikolaus Tupa (38 thn), Matias Amunep (16 thn) dan Frederikus Inepi (35 thn).
Selanjutnya untuk mengamankan situasi, aparat mengirimkan Tim gabungan TNI/Polri sebanyak 25 orang dan anggota Kesbangpol dari Distrik Agast menuju lokasi kericuhan.
“ Setelah menerima laporan Pangdam XVII/Cenderawasi Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring segera bertidak cepat dan berkoordinasi dengan Kapolda Papua serta Komnas Ham Papua untuk membentuk tim investigasi guna mendapatkan keterangan yang akurat, “ kata Kolonel Aidi.
Rencana besok pagi, Selasa (28/05/19) Tim investigasi yang terdiri dari unsur Pomdam XVII/Cenderawasi, Kumdam XVII/Cend, Kesdam XVII/Cend, Korem 174/ATW, Polda Papua dan Komnas HAM Papua akan berangkat ke Fayet. Tim akan dipimpin langsung oleh Danrem 174/ATW Brigje TNI R. Agus Abdurrauf. ( Redaksi Topik )