BBPJN XVIII : Ada 76 Titik Jalan dan Jembatan yang Rusak Akibat Banjir Bandang Sentani

oleh -173 Dilihat
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Papua, Oesman Marbun saat mendampingi Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono meninjau sejumlah lokasi terdampak banjir bandang / Nug

Sentani, Topikpapua.com, – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Papua sedang menginventarisasi untuk memperbaiki 76 titik ruas jalan dan jembatan rusak akibat banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Jayapura.

76 titik ruas jalan dan jembatan mengalami kerusakan. Di antaranya ruas jalan depan Markas Komando Batalyon Infanteri (Yonif) RK 751/VJS dan di AURI atau Lanud Silas Papare Jayapura.

Selanjutnya di Nimbokrang, kemudian Yeti-Mamberamo serta ada empat (4) jembatan yang rusak dari arah Jayapura – Sentani, Jayapura – Sentani sampai batas Kemiri, Kemiri-Nimbokrang-Sarmi dan dari Abepura – Mamberamo Raya.

Kepala BBPJN XVIII Jayapura, Papua Oesman Marbun mengatakan, pihaknya sudah menginventarisasi jalan dan jembatan yang rusak akibat terjangan banjir bandang pada 16 maret lalu, hasil nya di temukan 76 titik ruas jalan dan jembatan yang rusak.

 “Jadi, saat ini kita sedang inventarisasi 76 titik ruas jalan dan jembatan yang terdampak. Beberapa di antaranya itu  Jayapura – Sentani sampai batas Kemiri, Kemiri – Nimbokrang – Sarmi, dan dari Abepura – Mamberamo Raya,” Jelas Oesman Marbun kepada wartawan usai memberikan bantuan di Posko Induk Bencana Banjir Bandang Sentani, Lapangan Upacara Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Jumat (29/3/2019).

“Yang rusak itu sebenarnya bukan jembatan atau fondasinya. Tapi, bangunan pelengkapnya,” kata Oesman

Lebih lanjut Oesman Marbun mengatakan, penanganan 76 titik ini dibagi dalam dua tahap yaitu, jangka pendek dengan membersihkan semua kotoran dan sendimen-sendimen yang dibawa oleh bencana banjir saat itu. Tujuannya, agar perbaikan dan pembersihan jalan dan jembatan ini bisa fungsional.

“Kita ketahui bersama saat itu pasca banjir kan selama 4 hari berturut-turut hujan masih terjadi. Jadi, clearnya lebih kurang hingga normal itu kurang lebih 1 minggu. Kita sama-sama merasakan, ya.., di bersihkan pagi masih turun hujan terutama di depan Batalyon 751 dan di AURI,” beber nya.

“Kemudian ke arah Nimbokrang juga sudah kita bersihkan, karena ada beberapa longsoran yang panjangnya sekitar 50 meter. Selain itu, ada dua jembatan yang terputus. Tapi, kami sudah fungsionalkan dalam hari pertama itu sudah bisa langsung berfungsi serta kita buat jembatan kayu, dan saat ini kita sempurnakan penanganan daruratnya dengan membuat timbunannya. Supaya bisa dilalui dua kendaraan,” jelas Marbun seraya menambahkan begitu juga ke arah Yeti-Mamberamo.

Marbun kembali mengatakan, jika tidak ada halangan untuk mobilisasi logistik semua bisa cepat selesai.

Terkait dengan kondisi yang rusak, dirinya mengungkapkan bahwa ada  4 jembatan yang rusak dari arah Jayapura – Sentani.

Ketika ditanya soal estimasi anggaran yang akan digunakan untuk memperbaiki dan membersihkan 76 titik ruas jalan dan jembatan tersebut, Marbun mengatakan, total anggarannya sekitar Rp. 20 miliar.

“Dari 76 titik ruas jalan dan jembatan itu kami taksir sekitar 20 miliar rupiah. Tapi kalau untuk pasca bencana, penanganan permanennya masih kita hitung dan kita sesuaikan nanti dengan jenis penanganan apa yang cocok untuk lokasi-lokasi yang rusak tersebut,” tukasnya. (Irf)

No More Posts Available.

No more pages to load.