Jayapura, Topikpapua.com, – Aske Mabel, Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Wilayah Yalimo akhirnya ditangkap Satgas Ops Damai Cartenz, Rabu (18/02/2025) pagi.
Aske merupakan mantan anggota polri dan bertugas di Polres Yalimo berpangkap Bripka yang pada 9 Juni 2024 membawa kabur 4 pucuk senjata laras panjang jenis AK 1000 dari Polres Yalimo dan bergabung dengan KKB di wilayah hutan Yalimo. Sejak itu Aksel di nyatakan DPO oleh Polda Papua.
Kapolda Papua, Irjen Patrige Renwarin mengaku Aske ditangkap pada pukul 06.30 wit di Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo.
” Keberhasilan penangkapan ini berkat laporan dari masyarakat bahwa ada orang yang di duga adalah Akse. Mendapat laporan tersebut, Tim gabungan di bawah komando satgas Damai Cartenz lalu menuju lokasi dan berhasil mengamankan Akse,” ungkap Kapolda, Rabu (19/02/2025).
Menurut Irjen Patrige saat hendak diamankan Akse sempat melakukan perlawanan, sehingga tim terpaksa mengambil tindakan terukur untuk melumpuhkan Akse.
” Saat hendak ditangkap Akse sedang memegang senjata api dan setelah diberikan peringatan, dia (Akse) mencoba memberikan perlawanan, sehingga sesuai SOP personil dilapangan lalu melumpuhkan dengan tembakan dibagian kaki,” jelas Kapolda Papua.
Lanjut Irjen Patrige, saat diamankan tim gabungan juga berhasil menyita dua pucuk senjata laras panjang jenis AK 1000 dan puluhan amunisi.
“Setelah kita periksa ternyata dua pucuk senjata api tersebut benar adalah senjata milik Polri yang di bawa kabur Akse pada tanggal 9 Juni 2024 silam. Bersama 2 senpi kami juga sita puluhan amunisi kaliber 5,56″ ujar Irjen Patrige.
” Dia (Akse) inikan dulunya anggota kita (polri) yang pada tanggal 9 Juni tahun lalu bawa kabur 4 pucuk senpi dari Polres Yalimo. Dia sudah kita hukum etik sebagai anggota Polri dan telah di PTDH dari dinas kepolisian wejak 27 desember 2024″ ungkap Kapolda.
Lebih lanjut dijelaskan Kapolda Papua, sejak membawa kabur 4 pucuk senpi laras panjang wilayah Yalimo yang dulunya aman kerap terjadi gangguan keamanan hingga menimbulkan korban jiwa.
” Dulukan di Yalimo itu aman, sejak Akse bawa kabur 4 Senpi itu wilayah Yalimo sering terjadi gangguan keamanan, khususnya di tiga Distrik, yakni Elelim, Apalaksili dan Abinaho. Dugaan kami semua gangguan keamanan tersebut dilakukan oleh Akse dan pengikutnya,” jelas Kapolda.
Kapolda juga mengaku bahwa sebelumnya pada tanggal 2 Februari 2025 Ops Damai Cartenz berhasil menangkap Nikson Matuan yang kemudian diketahui adalah salah satu anak buah dari Akse Mabel. Nikson ditangkap beserta dua pucuk senjata laras panjang jenis AK 1000.
” Jadi 4 pucuk senjata api milik Polri yang sebelumnya dibawa kabur Akse Mabel semuanya sudah kita dapatkan kembali dan kita juga menemukan adanya penambahan amunisi mereka, dari hasil penangkapan Nikson dan Akse ini jumlah amunisinya jadi lebih banyak dari jumlah amunisi yang dibawa kabur Akse pada 9 Juni 2024 lalu. Ini sedang kita dalami dari mana mereka mendapat bantuan amunisi,” tegas Kapolda.
Akse Mabel maupun Nikson Matuan saat ini sudah diamankan dan ditahan di rutan Makobrimob Polda Papua guna menjalani proses selanjutnya.
“Kami berharap dengan diamankan nya Akse dan Nikson ini, sudah tidak ada lagi gangguan keamanan di wilayah Kabupaten Yalimo dan sekitarnya, kami juga berterima kasih kepada masyarakat, para tokoh yang ada di Yalimo yang sudah berperan aktif dalam proses penangkapan kelompok Akse Mabel,” pungkas Kapolda Papua, Irjen Patrige Renwarin. (Redaksi Topik)