Penulis : Marinus Yaung, Akademisi Papua.
Jayapura, Topikpapua.com, – KPU Provinsi Papua ketika menerima perbaikan dan penyerahan berkas syarat administrasi pasangan calon BTM – YB, pada tanggal 19 September 2024, diluar batas waktu yang sudah ditetapkan sesuai PKPU dan UU, yakni tanggal 5 – 8 September 2025, merupakan bentuk pelanggaran pemilu atau kejahatan pemilu.
Kejahatan Pemilu oleh para komisioner KPU, harus dilawan dan diawasi. Para pelaku kejahatan dengan mudahnya melakukan tindakan kejahatan karena mereka sudah terbiasa atau juga mereka bagian dari proses tindakan kejahatan itu sendiri.
Menurut hemat saya, . Saya berani berkata demikian karena saya akan membongkar dugaan kejahatan tersebut.
, , , masih ada dan tersimpan di diskrimum Polda Papua.
Saya sudah dipanggil berkali – kali oleh penyidik Polda Papua untuk dimintai keterangan, namun saya belum bersedia hadir. Pengacara hukum Gistaf Kawer sudah mendesak saya berkali – kali, untuk datang ke Polda Papua, memberikan keterangan agar para pelaku kejahatan pemilu dan komisioner KPU Provinsi yang diduga melakukan penyuapan, bisa dipenjarakan, namun saya belum bisa hadir juga bertemu para penyidik di Polda Papua.
Saya, dianggap penyidik sebagai saksi kunci yang bisa , .
Mengapa saya menjadi saksi kunci?. Saya peserta seleksi anggota KPU Provinsi tahun 2023 yang lalu, dan nilai ujian tes CAT dan tes Psikologi saya, PALING TINGGI SCORENYA dari semua orang asli Papua yang ikut seleksi dan sekarang ini.
Tetapi saya dinyatakan TIDAK LULUS SELEKSI oleh panitia atau tim seleksi. Memang sebelum keputusan tim seleksi KPU, saya sudah menduga , , – .
Dua hari sebelum pengumuman hasil seleksi CAT dan Psikologi, saya ditelpon seorang ASN senior di kantor Gubernur Papua, seorang ASN yang selalu pimpin demo ASN di kantor Gubernur Papua, mengatakan melalui sambunga telpon seperti berikut, ” Kawan punya nilai seleksi CAT dan Psikologi memang tinggi, ( disebut namanya tapi saya tidak tulis disini), .
Mendapat telpon seperti ini, saya cukup emosional. Namun besoknya, , . Namun hari berikutnya, ketika pengumuman, nama saya tidak lulus seleksi.
Sejak itu saya bertekad untuk melawan tindakan kejahatan demokrasi dan pemilu seperti ini. . Karena kalau kursi Gubernur Provinsi Papua direbut oleh seorang Gubernur , maka masa depan Papua dalam ancaman serius.
Kita harus kan – , , .
Terakhir, komisioner KPU Provinsi Papua, kalian sudah diingatkan oleh salah satu pasangan calon gubernur untuk bekerja profesional, netral, adil, jujur dan berintegritas.
Kalian masih punya di penyidik Polda Papua, yang sewaktu – waktu saya bisa datang dan memberikan keterangan dan selesai kalian semua. (***)