Jayapura, Topikpapua.com, – Rektor Universitas Otto Geisler, Dr Jerry Sawai, M.Si menilai Abraham Krey layak menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Papua.
Kelayakan itu, kata Jerry, dilihat dari kiprah Abraham Krey selama menajadi bankir di bank milik pemerintah daerah di Tanah Papua ini.
Jerry menyebut, sosok Bram Krey (sapaan akrab Abraham) bukan orang baru di lingkup manajemen Bank Papua. Melainkan pria asal Biak itu, meniti karier dari nol yakni sebagai pegawai tingkat bawah, dan terus menanjak hingga dipercayakam menjabat Kepala Divisi Bisnis, UMK dan Konsumer Bank Papua saat ini.
Sebab itu, Abraham Krey pantas menduduki kursi Dirut Bank Papua.
“Karena dia paham soal perbankan dan juga mengajar sebagai dosen dan sudah banyak nilai-nilai yang beliau berikan untuk mahasiswa di lembaga pendidikan ini. Bahkan beliau juga seorang bankir yang bekerja bertahun-tahun di Bank Papua Jadi saya pikir tidak ada yang susah bagi beliau untuk memimpin Bank Papua dan semua jenjang karir di bank Papua sudah dia lewati,” kata Jerry, Selasa (12/7/2022).
Tak hanya sebagai senior di Bank Papua, Bram Krey juga dikenal sangat empati dalam memperjuangkan hak-hak pegawai secara merata, baik orang asli Papua maupun non Papua.
Karena itu, sambung Jerry lagi, ia menyoroti sistem uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang tidak meluluskan Abraham Krey sebagai calon Direktur Utama PT Bank Papua. Apalagi Abraham Krey sudah dua kali mengikuti seleksi tersebut.
“Ya saya sangat kecewa kenapa beliau (Abraham) tidak lulus. Ini sangat mengejutkan,” akunya.
Menurut Jerry, ketika Bram, diketahui mencalonkan diri sebagai Direktur Utama. Sontak, kalangan akademisi Universitas Otto Geisler pun merasa bangga dan memberi dukungan penuh. Alasanny, Bram tercatat sebagai dosen program Magister Managemen di universitas tersebut.
“Kami waktu tahu beliau mau maju jadi calon Dirut Bank Papua, kami senang sekali. Sayangnya kenapa beliau tidak lolos dalam uji fit and proper test,” akunya.
Menurut Jerry, dukungan kepada Bram Krey sebagai Dirut Bank Papua juga diberikan oleh mayoritas pemegang saham di bank tersebut. Namun sangat disayangkan, Bram tidak lolos di fit and proper test.
“Dia tidak lolos ini merupakan kekecewaan bagi kami sebagai akademisi dan juga teman kerja. Karena pemegang saham keseluruhan sudah memilih diaz tapi kenapa hasil fit and proper test tidak lulus,” tanya Jerry.
Jerry juga berpendapat hasil fit and proper test terhadap Abraham Krey sangat tidak objektif. Jika dia k pernah terlibat dalam kasus di Bank Papua, maka seharusnya dibuktikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Sehingga kami tidak perlu menanyakan lagi,” ucapnya.
Ketika seseorang tidak lulus pada tes pertama karena ada kekurangan, kata Jerry, pihak manajemen Bank Papua harus membantu calon tersebut untuk memenuhi kekurangannya seperti melakukan training beberapa kali, serta kegiatan lainnya.
” Sehingga pada saat tes berikut, calon tersebut sudah lebih siap dari sebelumnya. Bukan hanya sekali diberikan training dengan waktu pendek menjelang pelaksanaan fit and proper tes sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal,” terangnya.
Jerry pun meminta harus ada keberpikahan bagi orang asli Papua yang ingin tampil di bursa Dirut Bank Papua mendatang.
“Ya, ke depan yang terpilih harus benar anak-anak asli Papua apalagi mereka yang sudah punya pengalaman sebagai seorang bankir di Bank Papua.Kami berharap Bram dikembalikan ke posisinya, apalagi dia sudah dipilih secara mayoritas oleh pemilik saham baik dari provinsi maupun kabupaten/kota,”.
“Saya curiga bisa saja ini ada pelemahan untuk bank Papua sehingga terjadi kisruh kekecewaan masyarakat sehingga suatu saat bank Papua ini mengalami kolaps (bangkrut),” timpal Jerry.
Kelayakan Direktur PT Bank Papua berdasarka UU Otsus, seharusnya dijabat oleh anak asli Papua, bukan pendatang. Karena saat ini orang asli Papua sudah banyak yang lulusan sekolah tinggi.
“Kalaupun mereka bukan dari kalangan perbankan, ya mereka tetap anak asli Papua yang memang punya pendidikan tinggi dan mau belajar tentang perbankan ini kan namanya pengetahuan tinggal bagaimana dari kita mau belajar saja. Jadi tidak ada yang susah kalau kita mau belajar dengan tekun dan bagi saya alangkah eloknya itu kita menjadi tuan di negeri sendiri sebagaimana amanat dari Otsus tersebut,” paparnya.
Tak hanya itu, Jerry juga mengingatka harus ada afirmasi dan proteksi bagi orang asli Papua sehingga bisa menjadi orang di negerinya sendiri.
DanDirektur Utama PT Bank Papua, kata Jerry, sudah jelas ada pada diri Bram Krey.
“Karena kami sesama rekan di akademisi, dosen, teman, jadi sangat tahu siapa beliau mulai dari kemampuan akademisinya dan melihat track record karir perbankan yang beliau jalani. Terlepas dari seorang teman dan sahabat, saya mewakili masyarakat Papua, masyarakat asli Papua ya meminta untuk afirmasi diberikan kepada anak asli Papua untuk bisa menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Papua dan figur itu adalah Bram Krey,” akunya.
Sebagai akademisi ekonomi, bahwa seleksi pemimpin untuk Bank merekrut pegawai karir yang sudah bekerja di PT Bank Papua, dan bukan dari kalangan esterna di bank konvensional lainnya.
“Jadi diambil dalam internal sendiri, karena dia sudah memahami bagaimana lingkungan tempat kerjanya. Kalau orang dari luar kan harus beradaptasi lagi dan butuh waktu untuk belajar,” ujar Jerry.
Jerry juga mengungkapkan bahwa Bank Papua dan Universitas Otto Geisler memiliki hubungan yang sejak Bank Papua itu berdiri.
Bahkan, beberapa pejabat di Universitas Otto Geisler ini sudah pernah bekerja di Bank Papua.
“Ada yang pernah menjadi direktur seperti mantan pimpinan STIE Otto Geisler sebelumya, ada juga yang
Mantan komisaris Bank Papua,” kata Jerry.Kampus ini juga bahkan ikut berkontribusi dalam sumber daya manusia (SDM) Bank Papua.
“Hampir 70 persen yang bekerja di Bank Papua itu alumni Otto Geisler. Dan mulai dari seleksi pimpinan hingga ke direktur kami selalu mengikuti informasi dengan baik,” katanya.
Sebelumnya saat mantan Dirut John Kafiar yang juga adalah alumni STIE Otto Geisle, kampus ini mendapatkan bantuan namun sejak kepemimpinan yang kemarin tidak ada kerjasama sekali.
“CSR nya tidak berjalan dengan baik. Jadi kami berharap Bram Krey menjadi Dirut Utama,” tandas Jerry. (Redaksi Topik)