Hasil Reaktif, Pasien Ini Kabur dan Bawa Massa Rusak RSUD Oksibil

oleh -95 Dilihat
Ilustrasi

Oksibil, Topikpapua.com – Sejumlah fasilitas ruangan dan kendaraan dinas RSUD Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kamis (25/06/20) lalu dirusak massa.

Kejadian sekitar pukul 21.00 WIT itu,  dilakukan sekelompok masyarakat, lantaran tidak terima hasil Reaktif seorang pasien saat  mengikuti Rapid Tes massal di RSUD setempat.

Akibatnya, ruang Posko COVID-19, UGD, Apotik, Ruang Anak, Kantor RSUD, Ruang poli COVID-19, mobil ambulans dan mobil dinas RSUD Oksibil mengalami kerusakan dibagian pintu dan jendela.

“ Ada sejumlah ruangan yang mengalami kerusakan akibat insiden ini,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH, dalam rilis yang diterima Redaksi Topik , Minggu (28/06/2020).

Menurut Kabid, Humas, insiden pengrusakan itu berawal saat Tim Gugus Tugas Kabupaten setempat melakukan Rappid Tes Massal dalam rangka menuju New Normal terhadap penanganan Wabah Corona di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Dimana salah seorang masyarakat terkonfirmasi Reaktif, sehingga petugas medis membawanya ke RSUD untuk dilakukan Isolasi. Namun belakangan, pasien ini ketakutan dan melarikan diri dari RS.

“Pasien ini lantas mengajak warga menuju RS dan melakukan pengurusakan, karena tidak terima dengan hasil Rapid Tes tersebut, “ jelas Kamal

Kamal menjelaskan, saat kejadian petugas medis RSUD Oksibil telah memberikan pemahaman, bahwa pihaknya hanya mengikuti prosedur, namun hal tersebut tidak diterima masyarakat.

Kasus tersebut langsung ditangani Polres Oksibil, dimana Kepolisian melakukan komunikasi dengan pihak keluarga pasien, dengan melibatkan pemerintah daerah, pihak RSUD dan tokoh-tokoh adat setempat.

“Kami melakukan mediasi dengan mempertemukan semua pihak. Dengan hasil akhir kesepakatan bersama yang ditanda-tangani oleh kelompok masyarakat dalam hal ini kerabat pasien, Pemerintah, TNI/Polri serta pihak rumah sakit,” kata Kabid Humas.

Kabid berharap kejadian tersebut menjadi pelajaran bersama, bahwa tidak semua tindakan harus di lakukan dengan kekerasan ataupun anarkis. Apalagi pelaksanaan Rapid Tes tersebut, merupakan program pemerintah untuk kesehatan bersama.  

“Demi keselamatan masyarakat Pegunungan Bintang maka kami meminta dukungan dari masyarakat untuk mengikuti agenda tersebut. Terkait kejadian pengerusakan, seluruh pasien dan para medis merasa takut oleh karena itu kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi,” jelas Kabid Humas. (Redaksi Topik)

No More Posts Available.

No more pages to load.