Jayapura, Topikpapua.com, – Sejak diresmikan oleh Bapak Walikota Jayapura pada 11 November 2017 silam, baru tahun ini jemaah Masjid AN-Nur Perumahan Permata Indah di Kelurahan Asano, Distrik Abepura, Kota Jayapura menggelar shalat idul fitri 1440 H secara mandiri.
Sebelumnya Jamaah Masjid AN-Nur mengikuti sholat Ied di lapangan Brimob dan tempat lainnya, mengingat daya tampung Masjid yang minim.
” Memang dua tahun lalu kami jamaah Masjid AN-Nur terpisah, ada yang sholat nya di lapangan brimob ada juga yang di lapangan trikora, namun setelah Masjid AN-Nur ini kami renofasi menjadi dua lantai, tahun ini alhamdulilah kami bisa menggelar sholad Ied secara mandiri di Masjid AN-Nur, ” Ungkap Ketua Panitia Sholat Ied Masjid AN-Nur, Rosihan hattary usai mengikuti sholad Ied bersama warga perumahan Permata Indah, Rabu (05/06/19).
Dijelaskan Rosihan, walau Masjid AN-Nur sudah di renovasi menjadi dua lantai, namun hingga kini belum juga mampu menampung semua jamaah karena jamaah yang hadir bukan saja berasal dari kompleks perumahan permata indah, namun banyak juga yang berasal dari luar.
” Alhamdullilah, jamaah yang hadir dalam sholat ied tahun ini lumayan banyak, kami panitia sudah mengantisipasinya dengan menyiapkan areal di sekitar masjid untuk jamaah bisa ikut sholat bersama. Walau tempatnya di jalan raya namun tidak menyurutkan semangat jamaah untuk hadir dan ikut sholat bersama, ” Beber Rosihan.
Shalat idul fitri 1440 H yang dilaksanakan oleh Masjid AN-Nur di hadiri oleh sedikitnya 500 jamaah dan bertindak sebagai imam adalah Muhammad Afdal dan Imam Miftahul Huda.
Pesan khotbah yang disampaikan imam Miftahul Huda mengambil thema, ”Semangat Baru Meningkatan Ketaatan Kepada Allah” yang mengandung makna Hakikat Idul Fitri bagi umat Islam adalah semakin bertambahnya ketaatan dan beramal sholeh, semakin bergairahnya bersedekah, beramal baik, semakin bagus ibadahnya, semakin sadar akan kewajibannya, semakin sering melakukan dzikrullah, bertasbih, bertahmid, dan bertakbir.
“ Ketika kita merayakan Idul Fitri, setidaknya ada tiga hal yang mesti dilakukan Pertama, bertakbir mengagungkan Allah atas segala petunjuk-Nya, sehingga kita tetap berada dijalan-Nya. Kedua, adalah bersyukur, yaitu dengan cara membagi rizki yang ia punya dengan membayar zakat fitrah, dan Ketiga, menahan marah dan saling memaafkan, “ Ungkap Imam Miftahul Huda.
Dijelaskan Imam Miftahul Huda, dalam Q.S. Ali-Imran :134 Melihat definisi dari hakikat Idul Fitri, kita sungguh amat prihatin melihat saudara-saudara kita yang salah dalam bersikap di hari raya Idul Fitri.
“ Banyak umat muslim yang di hari yang mulia ini mereka tidak malah timbul semangat baru dan lebih bergairah dalam beribadah sesudah puasa Ramadhan, Tetapi justru mereka malah menyalahgunakan perintah bergembira di hari raya Idul Fitri dengan membuat kesibukan dengan berbagai kelezatan dan syahwat, “ Jelas Imam Miftahul Huda.
Imam Miftahul Huda juga mengatakan bila, akhir akhir ini kita sering menyaksikan beberapa aksi kekerasan yang bersumber dari adanya perbedaan baik perbedaan suku, agama, hingga pilihan politik. Tentunya hal ini tidak sesuai dengan ajaran Islam.
“ Jangan gara-gara perbedaan pilihan hubungan tidak harmonis lagi. Mari kita tetap saling berpelukan dan bersilaturrahmi, apalagi saat ini hari kemenangan umat Islam dan semangat baru untuk meningkatkan kataatan kepada Allah SWT dan lebih bergairah beribadah kepada Allah SWT, “ Pungkas Miftahul Huda diakhir Khotbahnya. (Redaksi Topik)