Sentani, Topikpapua.com, – Dua puluh dua hari pasca banjir bandang yang menerjang kabupaten jayapura dan sekitarnya, dua posko Induk pengungsi, yakni GOR Toware dan stadion Bas Youwe, senin (08/04/19) resmi di tutup. Para penghuni kedua posko tersebut mulai menyebar ke beberapa titik.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, Samiana Sambodo, yang dihubungi Redaksi Topik melalui telepon seluler pada Senin (8/04/2019), menjelaskan penutupan dua posko tersebut dilakukan atas kesepakatan bersama.
“Itu keputusan bersama untuk dikosongkan, sebagian (pengungsi) sudah pulang, tapi sebagian dipindah ke posko lain dan umumnya mereka pindah ke Gereja,” ujarnya.
Para pengungsi, terang Sambodo, menginginkan untuk pindah ke tempat yang lebih dekat dengan tempat tinggal sebelumnya yang terkena bencana.
Selain itu mereka juga ingin berkumpul dengan komunitasnya, sementara di tempat pengungsian sebelumnya mereka harus bergumul dengan banyak orang yang belum dikenal.
“Tadinya mereka dicampur dengan beberapa komunitas, itukan beda-beda jadi mereka maunya pisah sendiri dan bergabung dengan komunitasnya,” kata dia.
Sambodo mengakui bila hingga kini Tim Gabungan Penanggulangan Bencana Banjir Sentani masih mendata jumlah sub pos pengungsi setelah kedua posko tersebut ditutup.
Pendistribusian bantuan dari Pos Induk Kantor Bupati Jayapura kini diakuinya jadi lebih rumit karen titik yang diantarkan jadi semakin banyak.
Terkait hal tersebut, Sambodo mengimbau pihak manapun yang ingin memberikan bantuan dapat menyerahkannya ke Posko Induk untuk kemudian didistribusikan ke pos-pos pengungsian.
“Kalau bisa (bantuan) masuk ke Posko Induk supaya pendistribusiannya lebih teratur. Ada yang langsung ke titik-titik pengungsi, nah ini yang kita tidak bisa diteksi,” ujarnya.
Sambodo juga meminta bantuan yang diberikan tidak dalam bentuk makanan jadi karena dari Posko Induk masih ada dapur umum yang rutin memasak dan menyalurkannya ke titik-titik pengungsian. (Redaksi Topik)