Jayapura, Topikpapua.com, – Kasus demam berdarah mulai merambah hingga ke Papua, Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua dari enam Kabupaten/kota yang terserang wabah ini, di temukan sedikitnya 70 kasus Demam Berarah (DBD). Dua anak di laporkan meninggal dunia.
Menurut kepala bidang pencegahan masalah kesehatan Dinkes Provinsi Papua, dokter Aaron Rumainum jumlah 70 kasus tersebut terhitung sejak minggu pertama hingga minggu ke tiga di bulan januari 2019.
“ ini data bulan Januari 2019 ya.., Kabupaten yang terbanyak di temukan kasus DBD adalah kabupaten biak numfor sebanyak 25 kasus, I sana (Biak) dua anak di laporkan meninggal dunia. berikut Kabupaten Boven Digoel dengan 16 kasus, Merauke 13 kasus, Asmat 10 kasus, Nabire dan Kota Jayapura 3 kasus, “ Ungkap dr. Rumainum kepada Redaksi Topik, Sabtu (02/02/19).
Menurut dokter Rumainum, penyebaran demam berdarah di Papua terbilang cepat karena banyak kabupaten di Papua yang Endemis demam berdarah. Selain itu dari total kasus yang ditemukan, rata-rata korbannya adalah anak-anak, karena anak-anak dinilai rentan akan gigitan nyamuk DBD.
“ di Papua banyak
daerah berawa, seperti merauke, asmat dan boven, itu tempat yang sangat baik
bagi nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak, sehingga kami harap pemerintah
setempat bisa segera memberikan penyuluhan dan sosialisasi terkait bahaya DBD
kepada masyarakat, “Kata dokter Rumainum.
sementara itu untuk mencegah penyebaran kasus DBD di Papua, Dinas Kesehatan Provinsi Papua telah mengirimkan cairan untuk fogging atau pengasapan nyamuk ke seluruh daerah endemik penyebaran nyamuk aedes aegypti dengan pesawat Herkules.
“ cairan ini kan tidak bisa di kirimkan lewat pesawat komersil, jadi kami bekerja sama dengan angkatan udara untuk bantu kirimkan cairan fogging ke beberapa kabupaten yang penyebaran DBD nya tinggi, seperti Merauke dan Biak Numfor, “ Jelas nya.
Dokter Rumainum menjelaskan untuk mencegah makin meyebarnya wabah DBD ini pihaknya sudah bersurat kepada pimpinan daerah dan dinas kesehatan di kabupaten/kota untuk segera mensosialisasikan bahaya DBD kepada masyarakat.
“ kalau ada genangan air segera di buang atau di bersihkan, jangan menggantung pakaian di kamar tidur, biarkan matahari masuk ke dalam kamar, hindari berlama-lama di tempat yang banyak nyamuknya, kalau perlu pakai kelambu saat tidur. Intinya peduli dengan lingkungan yang bersih, “ Pungkas dokter A Rumainum. (Redaksi Topik)