Jayapura, Topikpapua.com, – Sampai saat ini anggota TNI yang gugur dan satu orang yang terluka akibat penyerangan yang dilakukan Kelompok Kriniman Sipil Bersenjata (KKSB) di Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (4/12/18) belum bisa di evakuasi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Pasukan Pos TNI di Mbua dari Yonif 755/Yalet yang sebelumnya diserang KKSB telah bergabung bersama pasukan gabungan TNI dan Polri yang telah diberangkatkan dari Wamena.
Wakapendam XVII/Cendrawasih, Letkol Inf. Dax Sianturi mengatakan, sampai saat ini prajuritnya yang gugur masih di semayamkan di Mbua, lantaran faktor cuaca yang berubah-ubah menghambat proses evakuasi ke Wamena.
“Kita tahu sendiri lokasi disana seterti apa. Cuaca selalu berubah-ubah. Padahal kita sudah siapkan helikopter di Wamena. Namun Sampai saat ini kita belum bisa melakukan evakuasi,” ungkapnya saat ditemui redaksi Topik diruang kejarnya, Selasa (04/12/18) sore.
Dax menceritakan selain cuaca yang berubah-ubah, jalur darat yang ditempuh kendaraan roda empat juga memakan waktu yang lama dengan kondisi jalan penuh rintangan.
“Semoga besok pagi kita bisa evakuasi. Kalau pun menungkinkan subuh hari kita evakuasi jalur darat. Semoga saja segera bisa kita evakuasi untuk kemudian bisa dimakamkan secara terhormat sebagai pasukan yang gugur dalam tugas,” katanya.
Dax menambahkan, sejauh ini pihaknya belum juga mendapat kabar dari lapangan, terkait pergeseran pasukan ke Distrik Yigi, untuk mengecek informasi 31 pekerja pembangunan jembatan yang tewas dibunuh kelompok KKSB Egianus Kogoya.
“Jadi komunikasi terakhir kami dengan radio SSB dengan pasukan di Mbua, kalau mereka masih berada disana. Medan yang berat membuat anggota masih belum bisa menembus ke Yigi,” ucapnya.
Dax menerangkan, dari Mbua menuju Yigi perlu berjalan kaki sepanjang dua jam, dengan kondisi medan yang berat. “Malam tidak memungkinkan kesana. Disana hutan lebat, berbukit dan melewati sungai yang curam. Akses komunikasi dengan mereka susah. Karena alat telekomuni terbatas. Hanya kita berdoa pasukan segera tembus ke Yigi dan bisa mendapat kepastian terhadap 31 pekerja pembangunan jalan,” pungkas nya. (Nug)