Jayapura, Topikpapua.com, – Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom yang juga selaku Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua mengungkapkan, pertikaaian antarsuku yang melibatkan masyarakat Nduga dan Lanny Jaya belum juga tuntas. Hal ini terungkap dari hasil kunjungan Bupati Lanny Jaya bersama Bupati Nduga Wentinus Nimiangge dan Bupati Jayawijaya John Richard Banua ke lokasi perang suku di Kampung Wouma, Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya, Senin (10/1/2022).
Befa mengatakan, pihak keluarga korban dari masyarakat Nduga belum memberikan tanda-tanda berdamai pasca peperangan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa, luka-luka dan kerugian material berupa rumah dan honai masyarakat yang dipicu oleh kematian satu orang warga Nduga yang diduga dibunuh oleh masyarakat Lannya Jaya.
“Belum bisa negosiasi untuk menyelesaikan. Ya, semua kan tergantung dari sikap pihak keluarga korban yakni masyarakat Nduga terhadap pelaku dari masyarakat Lanny Jaya yang diduga membunuh salah seorang warganya,” kata Befa usai kunjungan.
Ia menjelaskan, kunjungan ia dan Bupati Nduga ke keluaga besar Nduga-Lanny dipimpin langsung oleh Bupati Jayawijaya. Kendati masih enggan berdamai, namun Befa menghimbau kepada masyarakat dari dua suku itu untuk selekasnya menyelesaikan persoalan dengan mengadakan perdamaian.
“Tapi keputusan tetap kembali kepada pihak korban sehingga kita tunggu saja dari mereka. Mereka tadi juga mengatakan akan membahas dan bersepakat di atas dulu, lalu akan menyampaikan kepada pemerintah terkait apa yang diinginkan. Jadi, kami hanya tunggu saja informasi perkembangan selanjutnya dari mereka,” beber Befa.
Sementara itu sikap dari keluarga masyarakat Lanny Jaya di Wouma, menurut Befa, pada prinsipnya sebagai pelaku yang diduga , kapan saja ketika pihak keluarga korban mau melakukan perdamaian, mereka siap untuk memenuhinya.
“Jadi, sebenarnya tidak ada masalah di sini (Masyarakat Lanny). Kita berdoa saja semoga hasil dari kunjungan ini dapat menurunkan tensi ketegangan-ketegangan yang ada sehingga kita dapat hasil secepatnya besok atau lusa,” harapnya.
Befa melihat tidak terjadinya aksi perang susulan hari ini, dari aspek budaya hal itu menandakan bahwa tensi ketegangan maisng-masing suku sudah menurun. Pihaknya pun berharap pertikaian ini bisa selekasnya tuntas.
“Intinya kamI mau semua cepat selesai karena kita harus sepakat bahwa Kabupaten Jayawijaya ini bukan tempat untuk kita berperang, tapi ini adalah pusat pendidikan dan ekonomi di wilayah pegunungan tengah Papua dan kita harus jaga bersama,” ucapnya.
“ Jadi, sekali lagi kita semua berharap keluarga dari kedua belah pihak bertekad untuk menyelesaikan masalah dan berdamai. Dan yang pasti bahwa pendekatan secara kekeluargaan terus dilakukan. Saya yakin dengan hadirnya Bupati Nduga, saya dan semuanya lengkap, maka persoalan bisa lekas selesai,” timpal Befa lagi.
Sebelum kunjungan ke lokasi pertikaian, ketiga bupati ini juga menggelar pertemuan dengan jajaran Kodim 1702/Jayawijaya dan Polres Jayawijaya yang turut dihadiri para tokoh dari kedua suku yang bertikai. (Redaksi Topik)