Jayapura, Topikpapua.com, – Kasus penangkapan 2 anggota KPK saat bertugas di hotel Borobudur Jakarta karena di curigai membuntuti rombongan Gubernur Papua, berbuntut panjang.
Pasca di bawa ke Polda metro jaya, dua anggota KPK yang menurut jubir KPK Febri Diansyah sempat dianiaya hingga mengalami cidera pada bagian wajah nya itu balik melapor atas kasus penganiayaan.
Menanggapi tudingan penganiayaan tersebut, Ketua DPR Papua, Yunus Wonda menyerahkan semua proses kepada pihak kepolisian.
Yunus Wonda mengaku tidak melihat secara langsung adanya penganiayaan terhadap petugas KPK sebagaimana di sampaikan jubir KPK, dan Ia selaku Ketua DPR Papua mempersilahkan pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan dan menindak lanjuti, jika memang ada kasus penganiayaan yang dimaksudkan.
“ Saya tidak lihat melihat langsung, karna saya sudah bergeser ketempat agak jauh dari situ, tapi kalau memang ada tindakan penganiayaan kami persilahkan untuk di tindak lanjut oleh kepolisian,” kata Yunus.
Yunus menjelaskan bila pihak nya membawa ke dua orang tersebut ke Polda Metro Jaya untuk memastikan apakah benar mereka adalah petugas KPK, karena sebelumnya saat di geledah di temukan id card KPK.
“Intinya gini, kami dukung Tugas dan Kewenangan KPK, kami bawa mereka ke Polda untuk memastikan apakah mereka petugas KPK atau gadungan? Terkait kasus penganiayaan seperti yang di katakana Jubir KPK, kami serahkan kepada kepolisian yang punya kewenangan,” kata Yunus.
Dijelaskan Yunus memang ada insiden kecil terhadap petugas KPK malam itu. Insiden berawal saat kecurigaan Sekda Papua terhadap seorang Pemuda yang duduk sambil terus memotret ke arah rombongan yang sedang berdiri di teras hotel tempat menunggu kendaraan.
Saat di periksa untuk memastikan foto yang diambilnya, ternyata di dalam HP tersebut ada juga percakapan whats app si petugas KPK yang sempat dibaca beberapa orang dilokasi.
“ saat kami periksa HP nya, ada laporan pantauan pergerakan Gubernur Papua, Ketua DPRP, Kadisorda, Kadis PUPR dan Kabid Anggaran BPKAD Papua, Nus Weya yang saat itu masih menggendong ransel, “Jelas Yunus.
Karna membaca isi pesan itu, Kabid Anggaran, Nus Weya membuka ranselnya dan memperlihatkan isi ransel tersebut kepada petugas KPK. “Jadi pak Nus buka ranselnya dan bilang sama petugas KPK, kamu lihat ada uang ka tidak disini??,” ungkap Yunus mengisahkan kejadian pada sabtu malam.
Yunus Wonda kembali meluruskan bahwasanya pertemuan TAPD Papua dan Banggar DPRP berlangsung di Hotel Borobudur, Sabtu (2/2/2019) dilakukan terbuka dan resmi.
Rapat evaluasi itu dihadiri oleh Gubernur Papua dan Direktur Anggaran Ditjen Keuangan Daerah Kemendari dalam rangka pembahasan hasil evauasi APBD Papua tahun 2019. (Redaksi Topik)