Kekurangan Dokter, IGD RSUD Dok II Sempat Lumpuh Selama 3 Jam

oleh
Pintu Masuk ruang IGD RSUD Dok II yang di tutup dengan tempat tidur pasien dan meja pada minggu malam sekitar pukul 21.00 – 24.00 wit/ istimewa

Jayapura, Topikpapua.com,  – Kericuhan terjadi pada hari minggu (11/11/18) malam di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dok II saat keluarga korban kecelakaan mendatangi IGD RSUD Dok II namun Ruangan Gawat darurat tersebut ditutup.

Dari video yang sempat viral di media sosial, terdapat pengumuman yang ditempelkan di dinding dekat IGD bertuliskan ”Mohon Maaf Sementara IGD Tidak Ada Pelayanan, ttd disertai cap yang ditempelkan di bagian depan ruangan yang sedang di rehap. Lebih mirisnya lagi,  dalam gambar video tersebut, tidak satupun tenaga medis baik perawat maupun dokter saat itu.

Mendapat informasi tersebut, Tim liputan topik bersama beberapa wartawan lalu mendatangi Dr Donald yang merupakan mantan Wakil Direktur Pelayanan RSUD Dok II.

“Seperti yang sudah diketahui sekitar jam 21.00-24.00 sekitar 3 jam permasalahan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dok II Jayapura sempat mengalami gangguan pelayanan lantaran kekurangan dokter jaga,” kata Dokter Donald yang tak membantah peristiwa tersebut.

Dokter Donald juga membenarnya ketiadaan dokter umum yang berjaga saat itu, namun menuurut nya ada dokter spesialis yang stanbay juga di RS bertugas melayani pasien true emergency. “Iya, dokter umumnya tidak ada, tapi ada dokter spesialis yang melayani true emergency,” katanya.

Terkait video yang sempat viral di medsos, kata Dokter Ronald meluruskan bahwa memang ada pasien tersebut, hanya saja saat dibawa ke RSUD Dok II pasiennya memang sudah meninggal. “Jadi memang ada, tapi meninggalnya di luar dan kebetulan ada dokter spesialis yang bertugas telah menyatakan bahwa pasien ini sudah meninggal diluar,” akunya.

Dalam waktu 3 jam lumpuh menurut dr Donald memang pasien dalam IGD sedang kosong, dan ada perawatnya juga. ” perawat lengkap, cuma kalau dokter ada memang karna keterbatasan tadi, harus bolak balik ke depan dan belakang,” kata dr Donald menambahkan pelayanan kembali normal sekitar pukul 24.00 WIT hingga saat ini.

Terkait informasi belum adanya pembayaran jasa dokter kontrak, menurut dr Donal, semua itu sudah di PR kan. Bahkan untuk persoalan pembayaran jaga seperti yang di viralkan itu, menurut dr Donald itu lumrah terjadi dan bukan hanya di RSUD Dok II saja.

” jadi sebenarnya ini bukan masalah uang jaganya, tapi lebih kepada jumlah tenaga,” katanya menambahkan sebagaimana prosedurnya dalam satu hari harus ada 6 dokter jaga yang dibagi 3 orang untuk malam hari dan 3 orang di siang hari.

Diakuinya memang RSUD Dok II sangat minim tenaga dokter khususnya pelayanan terdepan. Pihak management RS sendiri tidak bisa memaksakan dokter yang bukan organik. “Kita memang kekurangan untuk dokter organik, dan kalau dokter kontrak ini kan kami juga tidak bisa paksakan,” katanya

Dari RS sendiri juga sudah mengusulkan untuk penerimaan PNS khusus untuk dokter organik lebih di prioritaskan, sebab dokter organik ini yang penting untuk memenuhi beban kerja yang begitu tinggi. ” ya ini harus dipenuhi kalau tidak akan terus mengalami kendala seperti ini,” katanya.

Disisi lain, sambung dr Donlad, pihak RS juga telah berkoordinasi juga dengan sekretaris dinas kesehatan terkait sistem rujukan, dengan mengoptimalkan stage RS yang di prepare oleh RSUD Dok II.

” jadi tidak semua pasien ini ke RS Dok II tapi pasien yang betul-betul emergency yang masuk ke Dok II, sementara untuk penyakit yang masih bisa ditangani bisa ke RS yang Tipe C, sebab kalau tidak seperti itu pasti akan membludak pasien dan tidak akan mencukupi untuk ruangan,” katanya berharap kedepannya ada pembenahan dari sisi SDM dan juga infrastruktur. (Nug)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.