Jayapura, Topikpapua.com, – Sebanyak 22 pasien anak tengah terbaring di bangsal anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura, Kota Jayapura, lantaran diserang penyakit diare.
Direktur RSUD Abepura, dr Daisy C Urbinas membenarkan, anak-anak tersebut sedang mendapat penangangan medis dari rumah sakit.
Daisy menjelaskan, kronologi kasus diare pada anak yang tengah dihadapi RSUD Abepura ini, berawal saat Minggu (13/11/2022) lalu, tetiba ada 16 orang anak sakit dibawa ke IGD RSUD oleh keluarga dan orang tuanya.
“Ternyata setelah didiagnosa mereka terkena diare. Jadi saat itu hari Minggu siang, ada 16 orang anak yang pada waktu yang sama dibawa ke IGD. Kemudian hari Senin dua orang sembuh dan sudah pulang dan ada penambahan lagi. Nah, hari ini Selasa total yang dirawat ada 22 pasien ,” kata Daisy kepada Topikpapua.com, Selasa (15/11/2022).
Ia menegaskan, saat itu juga pihaknya langsung melakukan penanganan medis sesuai dengan protap kasus diare.
“Kita langsung tanggap penindakan, kita siapkan obat (ready stok), penambahan tempat tidur, velbed dan lainnya karena kita antipasi lonjakan jumlah pasien,” bebernya.
Daisy menyebut anak-anak yang dirawat ini berdomiisili di kawasan Abepura dan seputaran Kampus Uncen Jayapura.
Ia juga sempat menanyakan langsung ke IGD pada hari Minggu itu, untuk menanyakan apakah anak-anak tersebut sebelumnya pernah jajan atau tidak sebelum kejadian
“Waktu saya telepon ke IGD saya tanyakan mereka (pelayanan) apakah anaka-anak iru jajan atau tidak, tapi menurut mereka anak-anak itu hanya makan makanan rumah, ya makanan hari-hari begitu. Dan mereka itu juga beraktivitas di rumah masing-masing tidak berkumpul dengan teman-temannya,” jelas Daisy.
Melihat jumlah kasus diare pada anak sebanyak 22 pasien saat ini, kata Daisy, ini sebuah lonjakan yang harus diwaspadai.
“Apalagi terjadi di saat yang sama. Tapi pada prinsipnya kami sudah siap mengantisipasi seperti yang sudab saya jelaskan sebelumnya,” akunya.
Direktur RSUD Abepura ini juga mengaku sudah melaporkan kasus ini ke Dinkes Kesehatan Kota Jayapura dan Dinkes Provinsi Papua.
“Mereka langsung turunkan tim surveilance ke rumah sakit untuk memantau secara langsung ke pasien hingga malam untuk mengetahui penyebab diare ini. Bahkan pejabat-pejabat kami di RSUD Abepura juga berada di rumah sakit pada hari Minggu itu,” terang Daisy. (Redaksi Topik)