Pasca Relaksasi Tahap II, Tiga Kabupaten Masuk Zona Merah Covid-19 Papua

oleh
Infografis perkembangan kasus covid-19 di papua tanggal 27 Juni 2020 / SC-19P

Jayapura, Topikpapua.com, – Pasca di perpanjangnya status PSDD Relaksasi Kontekstual Papua Tahap II pada tanggal  20 Juni – 03 Juli 2020, sejumlah kabupaten kembali membuka jalur transportasi udara maupun darat.

Namun faktanya dengan pembukaan transportasi tersebut beberapa kabupaten yang awalnya berstatus kuning bahkan hijau kini berubah menjadi zona merah.

Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Papua, pada tanggal 20 Juni 2020, Kabupaten Yalimo di temukan dua kasus positif covid-19.

Berikutnya, masih atas data dari Satgas Covid-19 Papua, pada tanggal 22 Juni 2020 kabupaten Puncak Jaya di temukan satu kasus pasien positif covid-19.

Hari ini, Sabtu 27 juni 2020, Satgas Covid-19 Papua kembali mengumumkan bahwa di temukan kasus pasien positif covid-19 yang berasal dari kabupaten Lanny Jaya.

“Hari ini kita juga ada penambahan 26 pasien positif baru yang berasal Kota Jayapura sebanyak 8 orang, Kabupaten Jayapura 6 orang, jayawijaya 4 orang, Keerom 3 orang, Mimika 2 orang, Nabire 2 orang dan 1 kasus baru dari kabupaten Lanny Jaya,” Kata Jubir Satgas Covid-19 Papua, dr. Silwanus Sumule kepada Pers lewat Zoom Meating, Sabtu (27/06/20) malam.

Dijelaskan Sumule, untuk informasi pasien yang  positif di Lanny Jaya adalah perawat yang hamil dan tidak kerja. “ Infonya tanggal 10 Juni perawat tersebut ikut rapid test di Tiom, lalu tanggal 11 juni ijin  melahirkan di Makassar dan tanggal 18 juni kembali ke Wamena. Saat di rapid hasilnya reaktif lanjutkan  swab hasilnya positif, “kata Sumule.

Saat ini pasien tersebut bersama pasien yang berasal dari Yalimo dan Puncak Jaya sedang di rawat di RSUD Wamena.

“Kami sangat berharap kabupaten di daerah pegunungan yang telah di temukan kasus pasien positif agar menjalin komunikasi dengan kami di provinsi, agar segera melakukan langkah 3T (trace, test dan Treadmen). “Pintah Sumule.

Diungkapkan Sumule bila lagkah 3T harus segera di lakukan guna memutuskan rantai penyebaran di daerah tersebut.

“Segera temukan kasus sedini mungkin, semua orang yang pernah kontak dengan pasien positif harus di cari, bila sudah ditemukan segera di rapid, bila hasilnya reaktif segera pula di ambil sampel swabnya untuk di periksa di wamena atau di kirim ke jayapura, “Jelas Sumule.

Ditanyakan apakah penyebaran virus corona hingga daerah pegunungan papua karena adanya pembukaan jalur transportasi akibat kebijakan Relaksasi yang di keluarkan pemerintah, Sumule mengaku belum memiliki data untuk menjawab.

“Dalam satu pekan ini Yalimo, puncak jaya dan terakhir Lanny jaya sudah terdampak covid-19, dan ini menjadi perhatian khusus bagi kita, terkait apakah ini akibat relaksasi nanti akan kita bahas di tanggal 3 juli, “Tukas Sumule. (Redaksi Topik)

Response (1)

Tinggalkan Balasan ke Gabriel Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.