Masalah Divestasi Saham PT. Freeport, Ini kata Jokowi

oleh
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Papua, Lukas Enembe didampingi Wakil Gubernur Klemen Tinal, Ketua DPRP, Yunus Wonda dan Direktur Utama PT Inalum, Budi Gunadi Sadikin dalam pertemuan di Istana Negara Jakarta, Kamis (29/11/18)/ Istimewa

Jakarta, Topikpapua.com, – Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo memberi target penyelesaian divestasi saham PT.Freeport Indonesia (PTFI) sebelum akhir Desember tahun ini.

Hal ini disampaikannya saat memimpin rapat terbatas bersama Pemerintah Papua, PT.Inalum (Persero), dan sejumlah Kementerian/Lembaga terkait, berlangsung di Istana Negara Jakarta, Kamis (29/11/18).

Gubernur Papua, Lukas Enembe kepada pers usai pertemuan menyambut baik keputusan Presiden terkait percepatan pelaksanaan divestasi saham PTFI.

Selain memberikan target waktu penyelesaian, Presiden, kata Gubernur Lukas, juga meminta dalam divestasi ini juga harus memperhatikan hak hak Orang Asli Papua (OAP).

“Jadi Presiden meminta harus memperhatikan hak hak OAP dari 10 persen saham yang akan dibagi. Jangan sampai ada (orang atau kelompok) yang ikutan nebeng atau ada istilah papa minta saham. Kata Presiden itu tidak boleh jadi harus benar hati hati,” ujar Gubernur Lukas.

Menurut orang nomor satu di Papua tersebut, dalam pertemuan Presiden berbicara dengan hati yang ikhlas dan diri nya meminta orang papua tidak usah ragukan ketulusan bapak presiden dalam masalah ini.  “ Kalau kita ribut dengan Inalum menyangkut nama. Jadi PT. Indocoopper (perusahaan yang disodorkan Inalum untuk membeli dan mengelola 10 persen saham PTFI), ternyata itu saham kosong kebetulan sudah diambil oleh Inalum,” jelasnya.

Gubernur menambahkan, dalam pertemuan itu dirinya memaparkan apa yang menjadi keinginan pemerintah dan seluruh masyarakat Papua dalam mendapatkan 10 persen saham freeport

“Jadi betul betul dengan sungguh sungguh harus diproses sesuai dengan kesepakatan awal. Itu yang kami mau,”katanya.

Gubernur berharap, seperti yang ditekankan Presiden bahwa dalam proses negosiasi ini tidak boleh ada penumpang gelap yang masuk. Harus diselesaikan sesuai kesepakatan awal.

Sebelumnya Gubenur Papua dua periode ini sempat berang (marah) usai melakukan pertemuan dengan PT. Inalum selaku BUMN yang ditugaskan negara untuk membeli saham Freeport.

Gubernur marah setelah mengetahui PT.Inalum mengingkari kesepakatan terkait divestasi saham Freeport.

Dalam pertemuan bersama PT.Inalum dan Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM dan PT Inalum, di Jayapura Kamis (23/11/18), Gubernur secara tegas menolak proposal yang diajukan PT.Inalum.

Penolakan proposal terkait pembentukan bumd yang telah disepakati akan di bentuk secara bersama antara pemerintah papua dengan PT Inalum, namun saat pertemuan PT Inalum langsung menyodorkan perusahaan lain yakni PT. Indocopper Investama. (Humas PP / Nug)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.